NasDem Lirik Anies, Sahroni dan Sudirman Said di Pilgub Jakarta

"Ada banyak kandidat yang mumpuni, termasuk tapi tidak terbatas kepada Anies. Ada nama Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino, ada Sudirman Said," kata Hermawi kepada wartawan, Kamis (23/5).

May 24, 2024 - 07:31
NasDem Lirik Anies, Sahroni dan Sudirman Said di Pilgub Jakarta

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sekretaris Jenderal NasDem Hermawi Taslim mengatakan pihaknya tengah membahas sejumlah sosok yang bakal diusung menjadi calon gubernur DKI Jakarta pada Pilkada 2024.

Menurutnya, saat ini NasDem dalam proses menuju pleno untuk penetapan kandidat cagub DKI.

Hermawi menyebut sejumlah nama, tak hanya mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Pihaknya juga mempertimbangkan mantan Menteri ESDM Sudirman Said hingga kader NasDem Ahmad Sahroni dan Wibi Andrino.

"Ada banyak kandidat yang mumpuni, termasuk tapi tidak terbatas kepada Anies. Ada nama Ahmad Sahroni, ada Wibi Andrino, ada Sudirman Said," kata Hermawi kepada wartawan, Kamis (23/5).

Hermawi mengatakan semua kandidat memiliki peluang yang sama untuk diusung dalam kontestasi politik lima tahunan tersebut.

"Dalam Pilkada 2024 ini NasDem tetap dengan sikap antimahar, tidak mewajibkan para calon untuk membayar satu rupiah pun. Ini salah satu cara jitu nasdem untuk menekan biaya tinggi politik," ujarnya.

Lebih lanjut, Hermawi mengatakan NasDem siap berkoalisi dengan semua partai yang beritikad baik bagi kemajuan bangsa dan negara. Ia sudah menjalin komunikasi dengan partai lain.

"Karena untuk mengajukan kandidat gubernur DKI harus koalisi, tidak ada satu partai pun yang memiliki kecukupan kursi untuk maju sendiri di DKI," katanya.

Sebelumnya mantan Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan masih ada jalur partai politik bagi dirinya untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta di Pilkada 2024.

"Proses ini masih panjang. Jalur independen tak memungkinkan, kan ada jalur partai," kata Sudirman dalam pernyataannya di kanal YouTube Hersubeno Point.

Sudirman memiliki prinsip jika politik merupakan hajat publik, bukan agenda pribadinya. Sehingga, ia memberikan kebebasan kepada para relawan dan elemen masyarakat yang mendukungnya berinisiatif memajukan dirinya sebagai calon gubernur Jakarta lewat jalur beberapa waktu lalu.

"Dan sejumlah sahabat dan kelompok datang ke KPUD, dan melihat kemungkinan ke sana. Yang terjadi mungkin penjajakan. Mungkin minta akses. Tapi setelah beberapa hari mereka proses dan tak visible. Karena seluruh persyaratan harus selesai pada hari Minggu itu," kata dia.(han)