NasDem akan Undang Jokowi dan Prabowo-Gibran ke Kongres Pada 25 Agustus

"Akan undang Presiden Jokowi karena kita bagian dari pemerintahan 10 tahun, setia, dicerca, dicaci-maki, diusir, akhirnya yang ngusir enggak keluar-keluar juga. Yang ngusir kita ternyata enggak keluar juga," ujar Hermawi dalam jumpa pers di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (28/6).

Jun 28, 2024 - 18:51
NasDem akan Undang Jokowi dan Prabowo-Gibran ke Kongres Pada 25 Agustus

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Partai NasDem mengundang Presiden Joko Widodo untuk membuka Kongres III pada Agustus mendatang.

Sekjen NasDem Hermawi Taslim mengatakan selama ini partainya setia kepada Jokowi. Dia lalu menyindir pihak yang selama ini mengusir NasDem dari kabinet.

"Akan undang Presiden Jokowi karena kita bagian dari pemerintahan 10 tahun, setia, dicerca, dicaci-maki, diusir, akhirnya yang ngusir enggak keluar-keluar juga. Yang ngusir kita ternyata enggak keluar juga," ujar Hermawi dalam jumpa pers di Nasdem Tower, Jakarta, Jumat (28/6).

Tak hanya Jokowi, NasDem juga akan mengundang pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di penutupan kongres.

Hermawi mengatakan Prabowo-Gibran akan diundang untuk memaparkan poin-poin penting kerja sama antara NasDem dan pemerintahan ke depan bersama.

"Presiden terpilih kita akan undang beliau. Nah, di sini semangat sinerginya. Kita akan undang beliau sebagai bagian dari pra kongres. Dan kita akan dapatkan nanti poin-poin apa yang bisa kita kerjakan bersama," kata dia.

Di tempat yang sama, Ketua DPP NasDem Willy Aditya mengatakan Kongres III Partai NasDem akan melibatkan 100 orang dalam seluruh rangkaian kegiatan.

"100 ribu peserta tersebut terdiri dari struktur kepengurusan sampai tingkat kecamatan yang akan hadir secara digital. Political Society, Civil Society, Bussiness Community dan juga Government. Kongres Partai NasDem ini juga akan mengundang partai politik dan tokoh politik negara-negara sahabat," kata Willy.

Willy mengatakan forum kongres NasDem juga akan membahas posisi ketua umum partai untuk lima tahun mendatang.

Mekanisme pemilihan ketua umum baru ini akan dipilih oleh Majelis Tinggi Partai.

"Itu akan dibahas, karena Kongres itu kalau di anggaran dasar partai NasDem, ketum itu dipilih oleh majelis tinggi," kata Ketua DPP NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta, Jumat (28/6).

Willy belum membeberkan siapa saja bursa Ketum NasDem. Dia juga belum tahu kepastian Surya Paloh akan kembali menjabat atau tidak.

Ia hanya menjelaskan nantinya pengurus DPD dan DPW NasDem akan menyampaikan aspirasi ketika pra Kongres.

"Mendengar dari grassroot, kan saya sudah sampaikan tadi, itu disampaikan nanti ke di rapat-rapat umum. Dan di dalam laporan. Dua hal mekanismenya, laporan tertulis dan pandangan umum," kata Willy.

Pada Pilpres 2024 lalu, NasDem mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar bersama PKS dan PKB. Keputusan NasDem ini dianggap berbeda dari sikap Presiden Joko Widodo yang kerap dinilai mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.(han)