Miris! Pemuda di West Virginia Alami Paru-paru Kolaps Gegara Kebiasaan Vape

Kebiasaan itu dilakukannya saat ia masih sangat belia, yaitu 13 tahun. Saat itu, vape sedang nge-tren di kalangan remaja sehingga ia mencobanya.

May 8, 2023 - 03:00
Miris! Pemuda di West Virginia Alami Paru-paru Kolaps Gegara Kebiasaan Vape
Foto: ilustrasi vape

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Nasib malang menimpa Draven Hatfield, pemuda di West Virginia, Amerika Serikat (AS). Di usianya yang ke-19 tahun, Hatfield telah mengalami paru-paru kolaps sebanyak empat kali akibat kebiasaan menggunakan rokok elektrik atau vape.

Kebiasaan itu dilakukannya saat ia masih sangat belia, yaitu 13 tahun. Saat itu, vape sedang nge-tren di kalangan remaja sehingga ia mencobanya.

Namun ternyata, Hatfield seperti kecanduan dan tak berhenti nge-vape selama enam tahun. Kebiasaan tersebut juga membuatnya terlihat seperti perokok aktif 30 tahun.

BACA JUGA : Pemerintah Australia Perketat Undang-undang Vape Untuk...

Puncaknya, Hatfield mengalami sakit dada parah dan kram di sisi tubuhnya. Pemuda tersebut segera dilarikan ke rumah sakit guna mendapatkan bantuan medis.

Dari hasil pemeriksaan, ia didiagnosis mengalami pneumotoraks spontan atau paru-paru kolaps. Kondisi ini terjadi ketika udara terperangkap di antara paru-paru dan dinding dada.

"Dokter mengatakan bahwa vape mengembangkan gelembung udara di paru-paru saya, dan mereka akan pecah dan akan mengeluarkan udara, dan itu akan menyebabkan paru-paru saya kolaps," jelas Hatfield dikutip dari NY Post.

Selama di rumah sakit, Hatfield terhubung dengan tabung dada yang menyakitkan. Ia dirawat inap selama seminggu.

Namun, Hatfield tidak menyadari bahwa vape merupakan penyebab paru-parunya kolaps. Sehingga, ia kembali melanjutkan kesehariannya sambil nge-vape.

Puncaknya, dia mengalami gejala yang sama sepekan setelahnya. Totalnya, paru-paru Hatfield sudah kolaps sebanyak empat kali.

"Dalam perjalanan ke rumah sakit semuanya terlihat baik, dan ketika saya sampai di sana mereka harus melakukan operasi pada saya. Itu termasuk menempelkan dinding tulang rusuk saya. Ada proses perlekatan kimiawi. Mereka mengikis gelembung udara dari paru-paru saya," kata Hatfield.

Meskipun sudah pulih dari operasi, ternyata efek jangka panjang vape masih dirasakan Hatfield. Ia mengaku merasakan sakit di bagian dada di samping paru-parunya yang kolaps serta punggung bagian bawah.

"Kadang-kadang saya terluka sangat parah, dan saya takut. Saya merasa paru-paru saya akan kolaps lagi, tetapi kemudian saya menyadari itu hanya rasa sakitnya," kata Hatfield.

Hatfield kini mengaku jera dan menyebarkan kesadaran terkait bahaya vape. Bahkan, ia berjanji untuk tidak menyentuh benda tersebut selamanya.

"Saya tidak akan pernah menyentuh vape lagi. Saya sangat yakin bahwa vaping telah menyebabkan kerusakan, spesialis dan dokter paru saya juga yakin akan hal itu," pungkasnya. (ros)