Menteri Luar Negeri Taliban Afghanistan Akan Kunjungi Pakistan

Menurut laporan "Fajar" Pakistan, pada 2 Mei waktu setempat, juru bicara wakil kementerian luar negeri pemerintah sementara Thakar mengatakan bahwa pejabat sementara menteri luar negeri pemerintah Mottaki dijadwalkan untuk mengunjungi Pakistan akhir pekan ini dan melakukan pembicaraan dengan Pakistan.

May 3, 2023 - 20:12
Menteri Luar Negeri Taliban Afghanistan Akan Kunjungi Pakistan
Mottaki, penjabat menteri luar negeri pemerintah sementara Afghanistan (file foto)

NUSADAILY.COM – SHANGHAI - Menurut laporan "Fajar" Pakistan, pada 2 Mei waktu setempat, juru bicara wakil kementerian luar negeri pemerintah sementara Thakar mengatakan bahwa pejabat sementara menteri luar negeri pemerintah Mottaki dijadwalkan untuk mengunjungi Pakistan akhir pekan ini dan melakukan pembicaraan dengan Pakistan. Bertemu dengan Menteri Luar Negeri China.

Reuters melaporkan sebelumnya bahwa seseorang yang mengetahui masalah tersebut mengungkapkan pada 1 Mei bahwa Komite Sanksi Taliban Dewan Keamanan PBB mengatakan pada hari yang sama bahwa penjabat menteri luar negeri pemerintah sementara Taliban Afghanistan, Mottaki, akan diizinkan untuk melakukan perjalanan ke Pakistan minggu depan untuk bertemu dengan menteri luar negeri Pakistan dan China. Saat ini, Mottaki dikenai larangan bepergian, pembekuan aset, dan embargo senjata akibat sanksi Dewan Keamanan PBB.

BACA JUGA : Pemimpin ISIS yang Diyakini Dalang Pengeboman Bandara Kabul...

Dalam sepucuk surat kepada komite sanksi Taliban yang diperoleh Reuters, misi Pakistan untuk PBB meminta komite untuk membebaskan Muttachi dari 6-9 Mei dan mengizinkan Muttaki melakukan perjalanan ke Pakistan "dengan pertemuan menteri luar negeri Pakistan dan China".

Pernyataan itu juga mengatakan Pakistan akan menanggung semua biaya yang terkait dengan perjalanan Mottaki, tetapi tidak mengatakan apa yang akan dibahas dalam pertemuan itu.

Menurut Dujarric, pertemuan yang akan digelar secara tertutup itu akan membahas isu-isu penting seperti hak asasi manusia, khususnya hak perempuan dan anak, serta pemerintahan inklusif, pemberantasan terorisme dan perdagangan narkoba.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh China, Prancis, Jerman, India, Indonesia, Iran, Jepang, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Norwegia, Pakistan, Qatar, Rusia, Arab Saudi, Tajikistan, Turki, Turkmenistan, UEA, Inggris, AS, Uzbekistan Stein, the Uni Eropa dan Organisasi Kerjasama Islam. Pemerintah interim Taliban tidak diundang ke pertemuan itu. (Mdr1)