Mencari Tahu yang Diberi Cap Bajak Laut Oleh Airlangga di Kisruh Munaslub Golkar
Dia bilang para 'bajak laut' tersebut merupakan para kader di luar struktur kepengurusan dan tidak tersertifikasi.
NUSADAILY.COM – JAKARTA – Airlangga Hartarto, Ketua Umum Partai Golkar mengibaratkan pihak di internal Golkar yang ingin menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) seperti para bajak laut.
Menurut Airlangga, mereka adalah sekelompok orang yang ingin mengambil alih nakhoda saat kapal hendak berlabuh.
Dia bilang para 'bajak laut' tersebut merupakan para kader di luar struktur kepengurusan dan tidak tersertifikasi.
"Kalau di laut namanya bukan nonstruktural, kalau di laut namanya bajak laut," kata Airlangga dalam program The Political Show CNN Indonesia TV, Senin (7/8) malam.
Ia pun memastikan seluruh kader dalam struktur kepengurusan Golkar saat ini solid dan satu komando. Menurut Airlangga, para kader taat terhadap mekanisme dan konstitusi partai.
Airlangga menjelaskan konstitusi partai telah mengatur sejumlah agenda resmi, seperti musyawarah nasional, rapat pimpinan nasional, dan rapat kerja nasional.
"Jadi kalau ada non-certified mau masuk, pintu masih tertutup," ucapnya.
Namun, Airlangga enggan mengaitkan pernyataannya itu dengan Luhut Binsar Panjaitan dan Bahlil Lahadalia, dua kader senior Golkar yang menyatakan diri siap menjadi ketua umum.
"Saya tidak sebut," kata Menko Perekonomian itu.
Selain itu, Airlangga membantah jika Golkar hingga saat ini belum menentukan sikap politik untuk Pilpres 2024.
Menurut dia, sikap politik Golkar telah diputuskan sejak munas 2019, yakni mengusung kader terbaik sebagai calon presiden dan memberi kewenangan itu kepada ketua umum.
Ia menuturkan jika ada yang ragu terhadap keputusan tersebut, maka mereka tak mengerti konstitusi partai.
Dia pun kembali menegaskan keputusan tidak perlu tergesa-gesa, karena pendaftaran capres cawapres masih tersisa dua bulan lagi.
"Pendaftaran menurut KPU kan, Oktober-November. Jadi bahasa jelasnya, Belanda masih jauh," kata dia.(han)