Majelis Umum PBB Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina, Serukan Penarikan Pasukan Rusia dari Ukraina

Resolusi PBB ini menyerukan perdamaian sesegera mungkin. Resolusi ini menegaskan kembali dukungan untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, menolak klaim Rusia atas bagian-bagian wilayah Ukraina yang diduduki

Feb 25, 2023 - 03:00
Majelis Umum PBB Kutuk Invasi Rusia ke Ukraina, Serukan Penarikan Pasukan Rusia dari Ukraina
Logo PBB

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Majelis Umum PBB mengutuk aksi invasi Rusia ke Ukraina yang telah berlangsung satu tahun. Resolusi tersebut menyerukan penarikan pasukan Rusia dari Ukraina dan penghentian pertempuran.

Dilansir media BBC, Jumat (24/2/2023), resolusi ini didukung oleh 141 negara PBB dengan 32 negara abstain dan tujuh negara, termasuk Rusia, menolaknya.

Resolusi PBB ini menyerukan perdamaian sesegera mungkin. Resolusi ini menegaskan kembali dukungan untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina, menolak klaim Rusia atas bagian-bagian wilayah Ukraina yang diduduki. Sebelumnya pada bulan September tahun lalu, para anggota parlemen di Moskow memutuskan untuk secara ilegal mencaplok empat wilayah Ukraina.

Majelis Umum PBB juga menuntut "agar Federasi Rusia segera, sepenuhnya dan tanpa syarat menarik semua pasukan militernya dari wilayah Ukraina di dalam perbatasan yang diakui secara internasional" dan menyerukan penghentian permusuhan.

BACA JUGA : Menteri Luar Negeri China Bertemu dengan Presiden Rusia...

Resolusi Majelis Umum PBB ini tidak mengikat secara hukum tetapi memiliki bobot politik.

Sementara resolusi itu didukung oleh mayoritas negara anggota PBB, namun beberapa negara memilih abstain dan menolak.

China, India, Iran, dan Afrika Selatan termasuk di antara 32 negara yang memilih abstain dalam voting Majelis Umum PBB di New York pada Kamis (23/2) waktu setempat.

Tujuh negara yang menolak adalah Rusia, Belarus, Korea Utara, Eritrea, Mali, Nikaragua dan Suriah.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan voting tersebut "memperjelas bahwa Rusia harus mengakhiri agresi ilegal. Integritas teritorial Ukraina harus dipulihkan".

"Satu tahun setelah Rusia meluncurkan invasi skala penuhnya, dukungan global untuk Ukraina tetap kuat," tulisnya di Twitter. (ros)