Lagi, Kota di China Ramai-ramai Lockdown Akibat Covid-19 Semakin Menggila

Sejumlah kota di China ramai-ramai menerapkan penguncian wilayah atau lockdown menyusul jumlah kasus Covid-19 yang melonjak di Negeri Tirai Bambu.

Oct 28, 2022 - 18:42
Lagi, Kota di China Ramai-ramai Lockdown Akibat Covid-19 Semakin Menggila
Ketika negara lain memulai era new normal, China menerapkan lockdown ketat menyusul infeksi Covid-19 meningkat meski hanya puluhan kasus di sejumlah daerah. (Foto: REUTERS/TYRONE SIU)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sejumlah kota di China ramai-ramai menerapkan penguncian wilayah atau lockdown menyusul jumlah kasus Covid-19 yang melonjak di Negeri Tirai Bambu.

Pihak berwenang di kota Wuhan memerintahkan lebih dari 800 ribu penduduk di satu distrik untuk tetap di rumah hingga 30 Oktober. Kota ini mencatat 20 hingga 25 kasus Covid-19 setiap pekan.

Menurut foto yang beredar di media sosial, Wuhan juga menangguhkan sementara penjualan daging babi di beberapa area. Aturan ini muncul usai petugas menemukan kasus Covid-19 yang berkaitan dengan rantai pasokan daging babi lokal, demikian dikutip Reuters.

Seperti diketahui, Wuhan merupakan kota di mana Covid-19 terdeteksi pada akhir 2019 lalu.

BACA JUGA : Myanmar Laporkan 515 Kasus Baru Positif COVID-19

Selain Wuhan, kota terbesar keempat di China, Guangzhou, juga meminta penduduk tetap di rumah hingga akhir Oktober. Pemerintah kota kemudian menutup jalan-jalan.

Kota lain yang turut menerapkan lockdown adalah Xining. Banyak warga yang murka lantaran beberapa mengalami kekurangan pangan.

"Untuk mengurangi risiko penularan, beberapa toko sayur dan buat ditutup, dan dikarantina," kata salah satu pejabat pemerintah Xining pada Rabu.

Kota-kota besar di China seperti Zhengzhou, Datong, dan XIan juga menerapkan penguncian wilayah pekan ini demi mencegah penyebaran virus.

BACA JUGA : China Laporkan 250 Kasus Baru Covid-19

Di ibu kota China, Beijing, tak jauh berbeda. Pemerintah kota menurut taman hiburan Universal Resort usai menemukan satu pengunjung terdeteksi virus corona.

Kasus Covid-19 di China tengah melonjak. Per Kamis, tercatat 1.000 kasus virus corona di negara itu. Angka ini tergolong tak begitu besar dibanding negara lain.

Namun, Presiden China Xi Jinping memiliki strategi yang ketat dalam mengatasi penyebaran virus, nol-Covid.

Dikutip Reuters, strategi itu memicu banyak kritik, tetapi Xi akan terus mempertahankannya. Ia malah memuji langkah tersebut.

"Dalam menanggapi Covid-19 yang tiba-tiba menyebar, kami memprioritaskan warga dan kehidupan mereka di atas yang lain, dan dengan gigih menerapkan kebijakan zero-Covid yang dinamis sebagai perang melawan virus," kata X saat pidato di pembukaan Kongres Partai Komunis China (PKC) pekan lalu.(lal)