Korut Dilanda Krisis, Barang Mewah Palsu Merebak

Barang bermerek yang nyaris seluruhnya palsu itu ditawarkan kepada para donju di Pyongyang, yakni masyarakat kelas elite yang menjadi bagian dari populasi. Donju muncul di Korut selama dua dekade terakhir dan turut andil dalam terciptanya pasar informal yang biasa disebut Jangmadang.

Jan 2, 2023 - 07:33
Korut Dilanda Krisis, Barang Mewah Palsu Merebak

NUSADAILY.COM – PYONGYANG - Pusat belanja di kawasan Pyongyang, Korea Utara, mengimpor barang mewah palsu dari China selama musim liburan tahun baru.

Barang-barang palsu itu dijual kepada kelompok masyarakat elite seiring dengan krisis ekonomi yang masih melanda Korea Utara.

Mengutip rfa, Minggu (1/1), seorang sumber menjelaskan barang-barang mewah palsu itu dikirim menggunakan kereta barang dari Dandong, China, menuju Sinuiju, Korea Utara.

"Tas merek Channel, parfum, dan minuman beralkohol diimpor dalam jumlah besar di kereta barang Dandong-Sinuiju yang ditugaskan ke perusahaan perdagangan yang berafiliasi," tutur sumber tersebut, seperti diberitakan RFA pada Minggu (1/1).

Barang bermerek yang nyaris seluruhnya palsu itu ditawarkan kepada para donju di Pyongyang, yakni masyarakat kelas elite yang menjadi bagian dari populasi. Donju muncul di Korut selama dua dekade terakhir dan turut andil dalam terciptanya pasar informal yang biasa disebut Jangmadang.

Sebagian besar dari mereka menghasilkan kekayaan dari bisnis properti, seperti penyewaan tempat dengan membebankan bunga yang tinggi.

Berbagai pusat belanja di Pyongyang kemudian memanfaatkan keberadaan kaum elite dengan menyediakan barang mewah palsu dalam harga yang tinggi. Permintaan juga disebut semakin tinggi ketika musim libur tahun baru dan Imlek.

"Pusat perbelanjaan mencoba memanfaatkan permintaan donju," tutur seorang sumber yang menolak disebutkan namanya.

"Mereka mendapatkan mata uang asing dengan menjual barang palsu seperti pakaian bermerek, tas, alkohol, dan kosmetik dengan harga tinggi untuk tahun baru dan tahun baru Imlek," lanjutnya.

Sumber itu juga menjelaskan barang mewah palsu itu setidaknya tersedia di 10 pusat perbelanjaan wilayah Pyongyang. Beberapa di antaranya yakni Pusat Perbelanjaan Rakwon, Pusat Perbelanjaan Kwang Bok, hingga Pusat Perbelanjaan Pyongyang No. 1.

Salah satu barang yang baru-baru ini didistribusikan yakni mantel bulu hasil impor dari China. Mantel bermerek Hermes palsu tersebut mulai dijual di berbagai pusat perbelanjaan menjelang tahun baru.

"Mantel bulu impor yang memasuki pusat perbelanjaan di Pyongyang memiliki merek terkenal Hermes, tetapi semuanya palsu buatan China," tutur sumber yang merupakan seorang pejabat perdagangan Pyongyang.

Sementara itu, warga Korea Utara hingga kini masih berjuang melawan krisis ekonomi hingga pangan. Krisis yang dialami Korut tak lepas dari sanksi nuklir internasional serta pandemi Covid-19.

Krisis pangan juga semakin parah selama musim dingin yang berimbas pada meningkatnya angka gelandangan dan pengemis anak-anak di Korea Utara.(han)