Ketua Umum PP Muhammadiyah, Resmikan RSU Universitas Muhammadiyah Jember

Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Jember, resmi beroperasi, setelah dibuka secara simbolis Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir, bersama Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, Sabtu (11/3).

Mar 11, 2023 - 23:35
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Resmikan RSU Universitas Muhammadiyah Jember

NUSADAILY.COM-JEMBER- Rumah Sakit Umum (RSU) Universitas Muhammadiyah Jember, resmi beroperasi, setelah dibuka secara simbolis Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Prof. Dr. H. Haedar Nashir,  bersama Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, Sabtu (11/3). 

Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto, ST.IPU, dalam sambutannya menyatakan mendukung penuh operasional RSU Universitas Muhammadiyah Jember. 

Menurut Bupati, RSU milik Universitas Muhammadiyah Jember ini akan melengkapi operasional rumah sakit yang sudah ada di Kabupaten Jember. 

“Kami berterima kasih sekali pada Universitas Muhammadiyah Jember, yang telah berhasil membangun rumah sakit umum. Kami siap untuk bersinergi dan berkolaborasi, membantu kelancaran operasional rumah sakit milik Unmuh Jember ini,” tegas Bupati. 

Pasalnya, kata Hendy Siswanto, dengan jumlah penduduk sebanyak 2,6 juta jiwa, ketersediaan fasilitas kesehatan di Jember, masih dianggap kurang memadai. 

“Kami punya 3 Rumah Sakit Daerah dan 50 Puskesmas, ditambah rumah sakit swasta 6 unit, ternyata masih belum bisa menjangkau kebutuhan masyarakat terkait pelayanan kesehatan. Kami masih butuh 2 atau 3 rumah sakit lagi, baru ideal,” tegasnya. 

Untuk membantu operasional pelayanan, Bupati menyatakan akan mendorong para dokter dan dokter spesialis yang bekerja di rumah sakit daerah, untuk ikut membantu kebutuhan tim medis, kalau diperlukan. 

Terkait dengan masih banyaknya kebutuhan akan tenaga medis, Bupati Hendy Siswanto, mendorong Universitas Muhammadiyah Jember, segera mendirikan Fakultas Kedokteran. 

“Sudah layak Universitas Muhammadiyah Jember mendirikan Fakultas Kedokteran, rumah sakit sebagai tempat praktik mahasiswa sudah tersedia,” lanjutnya. 

Tidak hanya rumah sakit, Bupati Jember juga berharap fakultas dan program studi yang lain juga melakukan pembelajaran yang melibat mahasiswa untuk praktik langsung. 

“Misalnya Fakultas Pertanian, kami minta juga berkontribusi kepada para petani, dengan membuat inovasi produk-produk yang bisa membantu petani,” tegas Bupati.

Rektor Universitas Muhammadiyah Jember, Dr. Hanafi, M.Pd, bahwa Rumah Sakit ini dirikan di atas lahan seluas 17.547 meter persegi. Selain bangun induk rumah sakit 3 lantai, fasilitas lainnya berupa masjid, dan lahan parkir yang sangat luas. 

“Kita mulai membangun, 3 April 2021, saat itu peletakan batu pertamanya dilakukan Bupati Jember, Ir. H. Hendy Siswanto. Semula akan kami bangun dengan empat lantai, namun kami baru bisa membangun tiga lantai dulu,” ujarnya. 

Rumah Sakit ini mampu menampung 101 tempat tidur, dengan didukung 93 orang tenaga medis, para medis, dan non medis. “Hampir seluruh poliklinik sudah ada di rumah sakit ini, kecuali spesialis mata, jantung dan paru, masih dalam proses pembangunan,” lanjut Hanafi.

Rumah Sakit ini mampu menampung 101 tempat tidur, dengan didukung 93 orang tenaga medis, para medis, dan non medis. “Hampir seluruh poliklinik sudah ada di rumah sakit ini, kecuali spesialis mata, jantung dan paru, masih dalam proses pembangunan,” lanjut Hanafi. 

Rumah Sakit Ke-121 Milik Muhammadiyah

Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof. Dr. Haedar Nashir, menyatakan bahwa Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Jember ini, adalah rumah sakit yang ke-121 milik Muhammadiyah. 

 “Sebentar lagi kami juga akan membangun Rumah Sakit  di Papua, sebagai sebuah rumah sakit rintisan di wilayah Timur, Indonesia. Ini adalah bagian dari ihktiar kami untuk ikut serta menyehatkan  masyarakat Indonesia,” ujarnya. 

Selain membangun rumah sakit, Muhammadiyah kata Prof. Haedar Nashir, juga banyak membangun lembaga pendidikan. Saat ini, Muhammadiyah sudah membangun 173 perguruan tinggi di Indonesia. 

Dari jumlah itu, 9 perguruan tinggi dikelola oleh ibu-ibu yang tergabung dalam Aisyiyah.  “Kayaknya Aisyiyah merupakan satu-satunya organisasi perempuan yang mengelola banyak perguruan tinggi,” seloroh Ketua Umum PP Muhammadiyah ini. 

Menuru Haedar Nashir, Muhammadiyah dalam membangun rumah sakit dan lembaga pendidikan, tidak semata-mata hanya membangun fisik. 

“Tapi setiap kita membangun fasilitas umum,  ada ruh didalamnya, yaitu dinnul hadhoroh. Artinya, rumah sakit dan lembaga pendidikan yang kita bangun, akan memberi kemaslahatan dan kemanfaatan untuk seluruh warga bangsa,” tegasnya. (yon)