Ketika Gatot Nurmantyo Mantan Panglima Sebut TNI Dimarjinalkan, Dikebiri, dan Dikerdilkan

Gatot menilai kemanunggalan TNI sama sekali tidak terlihat lantaran yang nampak saat ini TNI sudah lumpuh, bahkan menjadi alat bagi rezim untuk meneror, mengintimidasi atau menakut-nakuti rakyat demi meraih apa yang menjadi ambisinya.

Jun 22, 2023 - 18:57
Ketika Gatot Nurmantyo Mantan Panglima Sebut TNI Dimarjinalkan, Dikebiri, dan Dikerdilkan

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebut TNI saat ini seperti dimarjinalkan, dikebiri hingga dikerdilkan. Menurutnya, kondisi ini jauh berbeda dengan TNI dahulu yang dibanggakan.

"Sementara kalau kita lihat sekarang ini kasihan TNI seperti dimarginalkan, dikebiri atau seperti dikerdilkan," kata Gatot di Aljazeerah Restaurant dan Function Hall, Jakarta Timur, Rabu (21/6).

Gatot menilai kemanunggalan TNI sama sekali tidak terlihat lantaran yang nampak saat ini TNI sudah lumpuh, bahkan menjadi alat bagi rezim untuk meneror, mengintimidasi atau menakut-nakuti rakyat demi meraih apa yang menjadi ambisinya.

"Padahal, semestinya di manapun dan kapanpun TNI sejatinya harus tetap eksis dalam mengawal atau menolak berbagai bentuk penindasan dan kezaliman yang dilakukan siapapun juga oleh penguasa yang bersikap kewenang-wenangan," ujarnya.

"Kalau berkaca pada suri tauladan Jenderal Sudirman maka semestinya TNI harus konsisten dalam mengharamkan untuk jadi penjilat apalagi jadi antek-antek rezim yang nyata-nyata banyak melakulan penindasan kedzoliman pada rakyat," kata Gatot.

Mantan KSAD itu menjelaskan peran TNI tidak hanya sebagai penjaga kedaulatan negara, namun juga harus bisa mendorong semua element dan lembaga negara untuk menciptakan ekonomi berkeadilan, penegakan hukum berkeadilan dan pemerataan kesejahteraan.

"Namun demikian perlu diketahui semua lapisan masyarakat TNI harus tetap setia, taat dan patuh terhadap pimpinan termasuk kepada presiden yang konsisten dalam melaksanakan visi misi negara yang sudah terkandung dalam konstitusi," ujar Gatot.

Kepala Pusat Penerangan TNI Laksamana Muda Julius Widjojono mempertanyakan indikator yang dipakai Gatot dalam mengeluarkan pernyataan tersebut.

"Tanya Pak GN, indikatornya apa?" kata Julius mengutip CNNIndonesia.com.(han)