Kepala SMA Negeri 2 Bilah Hilir Dimutasi ke Panai Hilir, Kabid SMA: Biasa
NUSADAILY.COM – LABUHANBATU - Pimpinan Propinsi Sumatera Utara melakukan penyegaran terhadap pejabat administrator. Sebanyak 279 pejabat administrator dalam lingkungan Provinsi Sumatera Utara dilantik oleh Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, Jumat (4/08/2023) di aula Jalan Tengku Rizal Nurdin Nomor 41 Medan.
Penyegaran terhadap pejabat administrator itu terdiri dari 27 administrator, 33 pengawas dan 219 Kepala Sekolah SMA/ SMK Negeri dalam ruang lingkup Propinsi Sumatera Utara.
Beberapa Kepala SMA Negeri dari Labuhanbatu dilantik, salah satunya Plt Kepala SMA Negeri 1 Bilah Hilir Darmin S,Pd didefinitifkan sekolah itu. Selain Darmin S,Pd, Kepala SMA Negeri 2 Bilah Hilir Kabupaten Labuhanbatu Sri Adhawati S,Pd juga turut dilantik menjadi Kepala SMA Negeri 1 Kecamatan Panai Hilir.
Terkait pemutasian atau rotasi para kepala sekolah tersebut, Kepala Bidang (Kabid) SMA Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Utara Basir, M,Pd, menjawab awak media ini via WhatsApp Messenger App itu hal biasa.
Hal itu dikatakannya saat dikonfirmasi tentang pemutasian Kasek SMA Negeri 2 Bilah Hilir Sri Adhawati S,Pd ke SMA Negeri 1 Kecamatan Panai Hilir, Sabtu (05/8/2023).
Ketika disoal tentang mutasi/rotasi Kepala SMA Negeri 2 Sri Adhawati S,Pd, apakah Kasek SMA Negeri 2 Bilah Hilir itu dirotasi ke SMA Negeri 1 Panai Hilir karena ada persoalan dengan para guru GTT beberapa waktu lalu atau memang ini murni penyegaran? Basir mengatakan penyegaran itu hal yang lumrah.
"Di pemerintahan penyegaran hal biasa, soal ada hal lain itu termasuk penilaian pimpinan juga," balas Basir.
Disinggung kembali, apakah rotasi Sri Adhawati untuk meredam persoalan agar tidak ada konflik terus di sekolah tersebut? Basir secara eksplisit menegaskan bukan karena hal itu Sri Adhawati dimutasikan ke SMA Negeri 1 Panai Hilir.
"Soal rotasinya disegerakan bukan karena beliau sendiri,ada 219 Kepala sekolah. Intinya hal yg lumrah ada rotasi,"balasnya kembali mengakhiri.
Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bilah Hilir Sri Adhawati S,Pd, dikonfirmasi awak media ini via seluler terkait mutasi dirinya ke SMA Negeri 1 Panai Hilir itu hal yang lumrah dan hak pimpinan.
"Saya sudah 4 tahun setengah bertugas sebagai Kepala SMA Negeri 2 Bilah Hilir, ya wajar kalau dimutasi. Masa saya mau jadi kasek di SMA Negeri 2 seumur hidup Mas, kan gak mungkin toh,"jawab Sri dengan logat jawanya.
Sri Adhawati juga mengaku, sebelumnya sudah pernah ia mengusulkan ke Dinas Pendidikan Propinsi Sumatera Utara agar bisa mutasi ke SMA lainnya.
"Tetapi belum diijinkan, sekarang baru saya dimutasi, bukan karena hal - hal negatif,"jawabnya.
Disinggung soal adanya dugaan dirinya dimutasi karena ada melakukan pungli terhadap guru GTT, Sri Adhawati menegaskan itu fitnah.
"Pungli apa? kalau saya mau saya bisa tuntut balik yang mengatakan saya pungli. Tetapi saya tidak mau, saya kasihan sama mereka. Prinsip hidup itu sederhana Mas, berterimakasihlah kepada orang yang membantu kita, jangan menikam orang yang membantu kita"ujarnya.
Sekretaris Komite SMA Negeri 2 Bilah Hilir Hendra Gultom, dikonfirmasi awak media ini via seluler tentang mutasinya Sri Adhawati ke SMA Negeri 2 Panai Hilir mengaku tidak tahu.
"Saya tidak tahu Pak kalau ibu itu dimutasikan. Secara pribadi saya berharap ibu itu lebih lama lagi bertugas di sekolah itu,"ungkapnya.
Menurut Hendra Gultom, selama Sri Adhawati bertugas sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 2 cukup tanggap atas keluh kesah para wali murid.
"Beliau cukup tanggap atas keluh kesah wali murid, khususnya seperti kami yang bekerja sebagai karyawan perkebunan. Tetapi kalau itu yang terbaik menurut pimpinan di atas ya kita mau bilang apa lagi,"paparnya.
Disinggung soal ada konflik antara Sri Adhawati dan para guru GTT atas dugaan pungli, Hendra Gultom mengaku tidak tahu mana yang benar mana yang salah.
"Kedua pihak mengaku benar, ya kalau memang benar ada dugaan pungli ya buktikan secara autentik.Jadi tahu siapa yang benar siapa yang salah,"tegasnya. (jok/wan)
