KemenkopUKM Resmikan Pendirian Koperasi Disabilitas di Indonesia

Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengesahkan pendirian Koperasi Pemasaran Tangguh Berdikari Indonesia atau koperasidisabilitas pertama di Indonesia. KemenkopUKM pun menyerahkan surat keputusan (SK) sebagai koperasi disabilitas dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.

Dec 20, 2022 - 23:14
KemenkopUKM Resmikan Pendirian Koperasi Disabilitas di Indonesia
Koperasi Disabilitas Pertama Indonesia Resmi Dibentuk. (Foto: Okezone.com/Kemenkop)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Kementerian Koperasi dan UKM (KemenkopUKM) mengesahkan pendirian Koperasi Pemasaran Tangguh Berdikari Indonesia atau koperasidisabilitas pertama di Indonesia. KemenkopUKM pun menyerahkan surat keputusan (SK) sebagai koperasi disabilitas dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan penyerahan SK Koperasi Pemasaran Tangguh Berdikari Indonesia dan SK Inkubator Wirausaha Disabilitas Indonesia merupakan langkah nyata dan dukungan kemenkopUKM untuk menyediakan sarana pendukung bagi penyandang disabilitas untuk berpartisipasi di dalam perekonomian.

“Dengan berdirinya koperasi dan lembaga inkubasi ini, kami mentargetkan agar tahun depan dapat berdiri 50 perusahaan atau wirausaha baru dari penyandang disabilitas, yang bisa kompetitif dan memiliki sustainability,” ujarnya, Selasa (20/12/2022).

KemenkopUKM juga memiliki rencana untuk bekerja sama dengan Kemendikbudristek dalam merevitalisasi fungsi Sekolah Luar Biasa (SLB). Harapannya, SLB ke depan dapat menjadi inkubator-inkubator kecil dalam membangun kewirausahaan siswa-siswa SLB.

Diharapkan, ketrampilan yang dimiliki oleh siswa-siswa SLB ini dapat menjadi modal dasar mereka untuk membangun kewirausahaannya.

Selain itu, wirausaha penyandang disabilitas melalui koperasi dapat juga difasilitasi pendanaannya melalui Lembaga Penyaluran Dana Bergulir (LPDB) yang dimiliki KemenkopUKM maupun  dukungan pendanaan dari sektor perbankan, untuk mengembangkan usahanya.

“Saya yakin, sistem pendukung inilah yang diperlukan oleh penyandang disabilitas, agar mereka mampu untuk meningkatkan partisipasinya dalam perekonomian,” tambahnya.

Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Perempuan Tangguh Indonesia Myra Winarko menegaskan dalam pembangunan dan kemajuan sebuah negara, tidak boleh ada kelompok masyarakat yang tertinggal, terutama mereka yang selama ini memiliki keterbatasan terhadap akses ekonomi, penyandang disabilitas dan perempuan-perempuan yang hidup menanggung disabilitas.

“Kami percaya, gerakan ini akan membuat masyarakat kita lebih emansipatif. Selanjutnya, kami juga percaya apabila memajukan kaum disabilitas bukanlah pekerjaan yang sederhana, dan tidak bisa sepenuhnya diserahkan pada pemerintah. Oleh karena itu, sejak awal Gerakan kami selalu melibatkan berbagai perusahaan yang kontributif dan memiliki pandangan yang sama dengan kami atau mendorong public private partnership” katanya.

(roi)