Kades Olean Diduga Menuduh Pemkab Situbondo Sabotase Temu Inklusi Nasional, KND dan SIGAB Buka Suara

Jul 12, 2023 - 00:37

NUSADAILY.COM - SITUBONDO - Komisioner Komisi Nasional Disabilitas (KND) Republik Indonesia, Fatimah Asri Mutmainnah membantah pernyataan Kepala Desa (Kades) Olean, Ansori yang diduga menuduh Pemkab Situbondo melakukan sabotase acara Temu Inklusi Nasional ke 5 yang dihadiri Presiden Jokowi.

 

Menurutnya, yang harus dipahami Temu Inklusi Nasional ke 5 merupakan acara yang diselenggarakan oleh SIGAB (Sasana Inklusi dan Gerakaan Advokasi Difabel) melalui organisasi disabilitas yang ada di Situbondo. Yaitu PPDiS (Persatuan Penyandang Disabilitas Situbondo).

 

"Ini kita berbicara event nasional ya. Artinya ketika Bapak Presiden akan hadir di sebuah daerah, itu sudah pasti akan melibatkan Pemerintah Provinsi Jawa Timur, apalagi Pemerintah Kabupaten Situbondo. Kita kerangka berpikirnya ke arah itu dulu ya," ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (10/7/2023) malam.

 

Bila mana terjadi perubahan lokasi acara Temu Inklusi Nasional ke 5, lanjut Fatimah, tidak tepat jika Kades Olean menuduh Pemkab Situbondo yang melakukan sabotase. "Ini kerjanya Situbondo begitu loh. Sekarang kalau ditanya Desa Olean itu di mana? Kan adanya di wilayah Situbondo begitu ya. Ketika ada event nasional ini untuk mensukseskannya adalah tanggung jawab kita semua. Bukan cuman tanggung jawab pemerintah desa nya ataupun panitia ya. Dalam hal ini teman-teman penyandang disabilitas," tambahnya.

 

Perempuan yang akrab disapa Teh Aci ini menyampaikan, pihak panitia hanya mengusahakan Presiden Jokowi hadir di acara Temu Inklusi Nasional ke 5. "Menghadirkan Presiden itu dilakukan oleh berbagai pihak ya. Mulai dari Kantor Staf Kepresidenan, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, kemudian dari KND, juga dari teman-teman penyandang disabilitas. Tentunya itu berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing," bebernya.

 

Sehingga pihak panitia menyiapkan beberapa opsi. "Saya menjadi saksi hari ini bahwa untuk rencana itu kita memiliki plan a, plan b. Ini kita berbicara ketika Presiden datang ya. Apakah memang beliau berkenan membuka acara tersebut di Pendapa, seperti plan a nya. Atau beliau berkenan ingin langsung ke lokasi ke desa nya. Nah itu bisa saja berubah. Oleh karena itu, panitia dan pemerintah daerah ini sudah menyiapkan plan a, plan b nya," tegasnya.

 

Dengan begitu, Teh Aci meminta semua pihak bisa menyamakan persepsi dalam menyambut acara Temu Inklusi Nasional ke 5. "Bagaimana Temu Inklusi Nasional ini mengemas tiga seminar nasional, 10 diskusi temantik yang sangat bagus dan bermanfaat bagi kehidupan penyandang disabilitas di kedepan hari. Kalau kita tidak bisa melihat subtansi temu inklusi itu dengan baik, ya maka susah untuk disamakan presepsinya," imbuhnya.

 

Oleh karenanya, Teh Aci, sangat menyayangkan mundurnya Desa Olean sebagai tuan rumah Temu Inklusi Nasional ke 5. "Tetapi karena waktu yang sudah semakin dekat, kami harus bergerak cepat. Karena sekali lagi, fokus kami adalah bagaimana temu inklusi ini tetap berjalan dan sukses," tuturnya.

 

Sementara, Direktur SIGAB, Suharto menjelaskan, tidak ada yang bisa memastikan bahwa Presiden Jokowi datang di acara Temu Inklusi Nasional ke 5. "Seandainya Presiden datang ya itu kami syukuri dan alhamdulillah berarti ada kepedulian yang serius dari Bapak Presiden. Tetapi karena kesibukan beliau misalnya tidak bisa datang ke temu inklusi pun kami tetap jalan ya. Itu prinsipnya ya. Jadi tidak ada jaminan Presiden datang atau tidak ya, kami pun tidak bisa menjamin," ucapnya.

 

Dengan mundurnya Desa Olean dari acara itu, maka kata Suharto, pihaknya akan mencari lokasi baru untuk acara Temu Inklusi Nasional ke 5. "Dan itu yang mencari bukan Pemda ya. Jadi itu yang mencari kami Panitia Temu Inklusi Nasional, ada Sigap, kemudian KND dan juga Kantor Staf Kepresidenan ya. Pemerintah Kabupaten ketika kami sampaikan hasilnya, harus samikna wa toknah ya. Dan kami bersyukur panitia lokal dalam hal ini Pemkab Situbondo ini mendukung acara tersebut," pungkasnya.

 

Lebih jauh, Suharto mengapresiasi, Pemkab Situbondo yang telah siap dari segi tempat maupun anggaran untuk mensukseskan acara Temu Inklusi Nasional ke 5. "Kami memang dari panitia nasional ini tidak punya anggaran yang cukup untuk acara seperti itu. Sehingga kami bersyukur kepada Pemerintah Kabupaten Situbondo yang siap mendukung acara dua tahunan ini," tutupnya. (fat/wan)