Korban Tembakan, Sang Ayah Terpaksa Utang Rp50 Juta

NR mengalami luka tembak di sisi kiri perutnya. Demi menyelamatkan nyawa anaknya, Hari terpaksa mencari pinjaman hingga Rp50 juta

Dec 15, 2022 - 22:39
Korban Tembakan, Sang Ayah Terpaksa Utang Rp50 Juta
Pelajar SMK Surabaya Korban Tembakan, Sang Ayah Terpaksa Utang Rp50 Juta

NUSADAILY.COM – SURABAYA -  Raut wajah sedih dan gelisah tak bisa disembunyikan Hari (50), ayah dari pelajar SMK berinisial NR (17) yang jadi korban penembakan anggota kepolisian di Sukolilo, Kota Surabaya pada Jumat, 2 Desember 2022 kemarin. Air mata menetes hingga pipinya saat bercerita pengalaman tragis yang didapat anaknya.

NR mengalami luka tembak di sisi kiri perutnya. Demi menyelamatkan nyawa anaknya, Hari terpaksa mencari pinjaman hingga Rp50 juta.

BACA JUGA : Pimpinan DPRD Jatim Diciduk KPK, OTT Surabaya Terkait Suap...

Ditemui beritajatim.com di sebuah rumah kecil di kawasan Surabaya Timur, wajah Hari tampak begitu pilu. Hari yang sehari-hari bekerja sebagai sopir itu mengaku punya utang Rp50 juta untuk biaya operasi mengeluarkan peluru dari perut anaknya.

Peluru itu berasal dari senjata api milik anggota kepolisian yang memukul mundur para oknum perguruan silat saat penyerangan warkop di Keputih. Hingga saat ini, Hari mengaku tidak mendapat bantuan dari kepolisian.

“Tidak ada bantuan dari polisi, anak saya ini sampai tidak ikut ujian kemarin karena masih dirawat intensif di RSUD Dr. Soetomo, saya ini masih bayar Rp1 juta. Kurang Rp49 juta, dan saya berutang untuk menyelamatkan anak saya,” ujar Hari dengan suara bergetar.

Hari lantas bercerita, dia tahu anaknya ditembak saat dihubungi oleh teman NR yang mengantar ke rumah sakit. NR kini dalam perawatan intensif.

Peluru yang bersarang di perut NR awalnya sempat mengenai perut temannya hingga menembus ke belakang. Peluru tersebut lantas mengenai NR.

Saat itu, NR dalam posisi dibonceng temannya yang terkena peluru lebih dulu. Akibatnya, dia mengalami luka selebar 0,8 cm x 1,8 cm di perut sebelah kiri.

 “Saya langsung berangkat ke rumah sakit. Di sana lalu sempat ada datang anggota Polsek Sukolilo dengan nada marah menunjukan sebuah video penyerangan dengan senjata tajam,” kata Hari dengan menahan isak tangis.

Selama dirawat, Hari didatangi dua kali oleh orang yang tidak ia kenal. Mereka meminta penandatangan surat pernyataan jika pihak keluarga NR tidak akan melakukan upaya hukum terhadap peristiwa yang menimpa anaknya.

Hati Hari sempat goyang, lantaran memikirkan biaya operasi dari anaknya. Jumlahnya Rp50 juta, tentu tidak sebanding dengan penghasilannya sebagai sopir.

BACA JUGA : ANTV Kampanyekan Penggunaan TV Digital, Ribuan Set Top...

“Saya nanya, kalau saya tanda tangan apakah biaya operasi akan ditanggung? Namun jawabannya malah disuruh bayar sendiri, ya saya tidak mau. Harus ada yang tanggung jawab atas kejadian yang menimpa anak saya,” ujar Hari.

Kini, Hari hanya bisa pasrah bekerja keras sambil memperjuangkan nasib dan hak hukum untuk anaknya. Ia berharap, anggota kepolisian yang menembak anaknya akan bertanggung jawab.(ris)