Kades Diperiksa KPK, Ketua AKD Sumenep Bilang Ini
SUMENEP - NUSADAILY.COM - Kabar adanya pemeriksaan salah satu Kepala Desa (Kades) di Mapolres Sumenep hingga saat ini masih simpang siur. Hal itu diungkapkan Ketua AKD Sumenep, Miskun Legiyono, Kamis, 18 Januari 2024. Menurutnya, pihaknya hingga kini belum bisa memastikan secara pasti Kades mana yang menjadi incaran lembaga antirasuah tersebut.
Miskun Legiyono mengungkapkan, setidaknya ada dua kabar yang ia dapatkan dari informannya. Pertama, dugaan kuat mengarah kepada salah satu Kades di Kecamatan Saronggi. Kedua, keterlibatan salah satu Kades di Kecamatan Ambunten.
"Kalau info yang saya dengar memang begitu, tapi masih simpang siur. Ada yang mengatakan Kades Langsar, tapi yang berkembang lagi disitu ada mobil siaga Desa Ambunten Barat, jadi saya tidak bisa memastikan itu," terang dia, menjelaskan.
Namun, pihaknya merasa janggal keberadaan KPK di Sumenep jikalau tidak ada kasus tindak pidana korupsi yang tengah digarap.
Di sisi lain, kata Miskun, KPK tidak akan menemukan kasus tindak pidana korupsi soal DD/ADD di Sumenep. "Terkait DD/ADD di Sumenep tida ada masalah, sebab semua Kades itu kooperatif bekerja," terang dia.
Terpisah, Kasi Humas Polres Sumenep, AKP Widiarti S menjelaskan, instansinya itu tidak memiliki wewenang lebih untuk mengetahui pemeriksaan yang dilakukan KPK.
Widi hanya membenarkan, jika KPK datang ke Sumenep dan meminjam tempat untuk melangsungkan pemeriksaan. "Mereka itu kerja kan sesuai prosedur dan kami tidak boleh ikut campur," kata Widiarti, tegas.
Diketahui, rombongan KPK datang ke Sumenep sejak Selasa, 16 Januari 2024 kemarin, dan langsung meminjam ruangan di Mapolres setempat.
"Intinya, KPK itu bekerja sudah dari hari-hari sebelumnya. Tapi untuk pemeriksaan yang di Polres sudah dari kemarin," katanya.
Hanya saja, kepulangan KPK itu masih menyisakan tanda tanya besar. Sebab, kepulangannya berbarengan dengan giat Kapolres Sumenep AKB Henri Noveri Santoso di Polda Jatim.
"Kalau Pak Kapolres memang ada rapat di Polda, lalu untuk Wakapolres melanjutkan S3 di Surabaya. Jadi nggak ada hubungannya dengan kepulangan KPK," ujar Widi.
"Nggak ada hak saya untuk itu, karena itu privasi KPK. Langsung ke Humas KPK saja. Kita hanya memfasilitasi tempat saja," tandasnya.
Sebab, saat dikonfirmasi nusadialy.com melalui via WhatsApp tidak ada jawaban. (nam/wan)