Istana Berkebaya, Budaya Nusantara Merona

Oleh: Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si.

Aug 25, 2023 - 22:44
Istana Berkebaya, Budaya Nusantara Merona

PERAYAAN Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-78  kali ini tampil semarak. Beragam corak merah putih melambai seantero negeri, dari kota hingga pelosok-pelosok daerah. Pernak-pernik yang menyimbolkan kemerdekaan pun dapat kita temui di mana-mana, mulai berupa umbul-umbul merah putih di sepanjang jalan, tiang bendera merah putih di depan rumah, lampion dari limbah plastik yang dicat merah putih,  lampu-lampu LED merah dan putih yang dililitkan  pada batang bambu tegak berdiri rapi di tepi-tepi jalan menambah suasana indah. Bulan Agustus memang identik dengan peringatan kemerdekaan RI.

 

Semangat masyarakat ditunjukkan oleh rasa suka cita dan euforia dengan berbagai pagelaran yang ditampilkan, mulai dari perlombaan, hiburan, tontonan juga aktivitas-aktivitas yang mengedukasi. Berbagai lomba makan kerupuk, memasukkan belut dalam botol, nyunggi tempeh, balap karung, pukul air, hingga keseruan berjoget berpasangan dengan mengempit balon. Masyarakat menjadi bergembira ria. Beragam pertunjukan pun dikemas dengan apik sanggup menghibur masyarakat, kesenian tari klasik dan kreasi, juga arak-arakan.

 

Semua kegiatan yang dirancang dan diselenggarakan masyaratakat, lembaga dan institusi,  organisasi dan komunitas tidak terlepas dari semangat pemerintah dalam mengangkat budaya nusantara sebagai icon peringatan kemerdekaan. Pada pemerintahan Jokowi, perayaan peringatan kemerdekaan di Istana negara senantiasa  menggambarkan keberagaman budaya Indonesia melalui busana yang dikenakan seluruh peserta yang hadir.

 

Hal ini dapat dimaknai bahwa budaya Indonesia sangat majemuk, Indonesia indah dan yang paling penting  dibangunnya sikap toleransi dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Ditambah lagi bahwa pada perayaan Hari Kemerdekaan ke-78 tahun ini ada event “Istana Berkebaya” semakin menamah semarak gebyarnya aaacara.

 

Euforia perempuan untuk mengenakan kebaya terlihat di mana-mana, seperti beberapa perguruan tinggi yang saat upacara HUT RI ke-78 diimbau mengenakan baju dengan tema Nusantara, bisa baju adat, baju perjuangan ataupun baju pahlawan nasional. Demikian halnya, berbagai karnaval yang juga mengenakan baju daerah. Para pedagang pakaian dan persewaan baju merasa diuntungkan dengan momen kemerdekaan ini. Manfaat apa saja yang dapat kita dapatkan dari situasi dan kondisi ini?

 

Sikap Persatuan dan Toleransi

Untuk mempersiapkan momen peringatan 17 Agustusan, masyarakat saling bekerja sama, bahu-membahu mencapai hasil yang maksimal dan menyenangkan warga. Masyarakat rela memberikan iuaran, baik materi dan nonmateri untuk mendukung terselenggaranya acara.

 

Panitia pun tidak kenal lelah menggerakkan tim dan para remaja di setiap wilayahnya untuk turut serta. Mereka sebagai panitia cukup mendapatkan surat penugasan, baik dari RT ataupun RW untuk bertanggung jawab di masing-masing bidang yang ditetapkan. Misalnya di wilayah Watugong, RW 03 kelurahan Tlogomas, Malang, meskipun dengan dana yang terbatas, para warga sukses menyelenggarakan gebyar peringatan kemerdekaan Indonesia ke-78.

 

Beragam kegiatan terlaksana, seperti perlombaan untuk kelompok anak-anak dan orang tua, gerak jalan sehat dan pemberiaan door prize - mulai dari kebutuhan keluarga berupa sembako, hingga sepeda , mesin cuci dan lemari es – yang sangat dinanti masyarakat, bazar kuliner, kesenian bantengan, dan orkes. Semua warga bersuka cita dan merasa bangga.

 

Seluruh rangkaian acara yang dipersiapkan panitia dapat berlangsung dengan aman, nyaman, damai dan semarak. Hal ini menunjukkan adanya sikap toleransi antar warga yang cukup tinggi. Misalnya saat bazar makanan, warga – yang umumnya para ibu – mampu berkoordinasi dengan baik satu dengan yang lain untuk menentukan jenis makanan atau jajanan yang akan dijual.

 

Hal ini membuat semua jenis makanan yang disajikan terjual habis. Hal ini membuat warga yang telah berpatisipasi berjualan sangat diuntungkan. Bentuk toleransi lain adalah saat pengundian hadiah. Semua masyarakat merasa legowo pada warga yang nomornya lolos diundi dan mendapatkan hadiah, sebab semua proses berlangsung secara transparan.

 

Perayaan peringatan kemerdekaan yang berlangsung hampir di seluruh negeri ini terasa keseruannya. Semua media TV memberitakan momen-momen kekhidmatan dan kesemarakan perayaan. Memang benar, apabila sebuah acara dilaksanakan secara tulus ikhlas dan tidak bertendensi untuk sebuah kepentingan, maka segalanya aakan berjalan dengan nyaman dan aman.

 

Untuk sementara masyarakat mengabaikan persoalan politik, untuk saling dukung pada calon yang dikehendaki. Seluruh masyarakat bereuforia pada rasa syukur dan bangga atas kemerdekaan Indonesia yang telah berusia tujuh puluh delapan tahun. Semoga masyarakat semakin sadar bahwa sikap toleransi dan persatuan di atas segalanya.   

 

Dampak pada Ekonomi

Momen peringatan kemerdekaan Indonedia sangat berdampak pada bidang ekonomi. Roda ekonomi berjalan pesat. Tingkat kebutuhan masyarakat yang tinggi  menjadi daya dorong regulasi perekonomian pada UMKM. Pemerintah juga berharap masyarakat mampu melakukan transaksi belanja dalam mendongkrak pemulihan ekonomi.

 

Semenjak Covid 19 Indonesia berusaha melakukan pemulihan ekonomi dengan cepat dan salah satu dari sekian negara yang dianggap berhasil. Pertumbuhan ekonomi Indonesia selama tujuh kuartal terakhir, sejak akhir 2021, secara konsisten berada di atas 5,0%. Tingkat pengangguran berhasil diturunkan dari 6,26% pada Februari 2021 menjadi 5,45% pada Februari  2023.  Sementara  tingkat  kemiskinan  juga terus menurun menjadi 9,36% pada Maret 2023, dari puncaknya di masa pandemi 10,19% pada September 2021. Begitu juga dengan kemiskinan ekstrem yang turun dari 2,04% pada Maret 2022 menjadi 1,12% pada Maret 2023.

 

Pemulihan ekonomi yang cepat dan kuat telah membawa Indonesia naik kelas, masuk kembali ke dalam kelompok negara berpendapatan menengah atas (Upper- Middle Income Countries) di tahun 2022. Pemulihan ekonomi Indonesia terus berlanjut. Semester-1 2023, ekonomi nasional tumbuh 5,1%. Inflasi Indonesia juga semakin terkendali dan mencapai 3,1% sampai dengan Juli 2023 (cimahikota.go.id, 2023).

 

Kondisi ini tentu berpengaruh pula pada minat insvestor untuk melakukan usaha di Indonesia. Untuk itu, kita jadikan momen peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ini sekaligus sebagai ajang untuk mempromosikan kemajuan Indonesia di bidang sosial, budaya, dan ekonomi di kancah dunia. Semangat, ketangguhan dan nilai-nilai persatuan dan kesatuan yang digelorakan menjadi kekuatan dalam menghadapi berbagai hambatan, tantangan, rintangan untuk Indonesia maju.

 

Fenomena Istana Berkebaya jangan dijadikan sebuah pandangan yang bersifat stereotype, namun lebih pada daya tarik, keunikan, keindahan, serta semangat mengangkat budaya Indonesia. Kebaya pun telah mengalami perkembangan sesuai zamannya. Secara simbolik, kebaya melambangkan karakter masyarakat Indonesia yang anggun, lemah lembut, sopan, dan bersahaja, sebagaimana sambuta presiden Joko Widodo saat membuka acara Istana Berkabaya. Teruslah bersemangat dan berkarakter masyarakat Indonrsia. (****)

 

Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si. adalah Kepala Lembaga Kebudayaan Universitas Muhammadiyah Malang, anggota Perkumpulan Ilmuwan Sosial Humaniora Indonesia (PISHI). Editor: Wadji