GKM-NU Gelar Rapat Kerja, Rancang Lima Program Kerja Strategis

Jun 2, 2023 - 00:07
GKM-NU Gelar Rapat Kerja, Rancang Lima Program Kerja Strategis
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf saat hadir dalam Rapat Kerja Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKM-NU) Foto : PBNU for Nusadaily.com

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKM-NU) menggelar Rapat Kerja Satuan Tugas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama di Jakarta, Rabu (31/5/2023). Acara ini dihadiri Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Satgas (Kasatgas) Yaqut Cholil Qoumas, Wakil Ketua Satgas Alissa Wahid, Amin Said Husni, Isfah Abidal Aziz, dan  50 anggota pengurus Satgas Nasional lainnya.

 

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf  mengatakan  program gerakan keluarga maslahat pada dasarnya memiliki tujuan yang sangat besar, yakni untuk memastikan kehadiran PBNU ke dalam keseharian warga nahdliyyin.

 

“Program dan pilihan metode kerja Satgas adalah realisasi dari visi PBNU untuk, pertama secara nyata menghadirkan jam’iyyah atau organisasi NU di dalam kehidupan masyarakat NU. Kita harus hadir dalam dinamika kehidupan masyarakat NU yang luas dan beragam," kata ulama yang akrab disapa Gus Yahya, Rabu (31/5/2023).

 

Oleh sebab itu, kata Gus Yahya diperlukan transformasi sistemik yang luas. Strategi menghadirkan organisasi NU ke tengah-tengah masyarakat nahdliyyin adalah melalui program keluarga maslahat, melalui program lintas lini dan lintas organisasi badan otonom NU.

 

“Kita menginginkan terjadinya konsolidasi masyarakat NU di tingkat basis, sehingga bisa diajak atau didorong untuk bergerak bersama menuju arah tertentu,” ucapnya.

 

Sebelumnya, Kasatgas GKM-NU Yaqut Cholil Qoumas dalam pembukaannya menjelaskan bahwa keluarga memiliki peran vital dalam membangun perbaikan yang lebih besar. Perbaikan di level keluarga yang masif secara simultan, diyakini dapat berdampak pada perbaikan peradaban masyarakat, dan peradaban yang lebih luas.

 

“Program Ketahanan Keluarga ini sangat penting, sebab ini dapat berpengaruh pada peradaban manusia,” tegasnya

 

Menteri Agama yang kerap disapa Gus Yaqut ini menambahkan, untuk melakukan gerakan dalam level nasional seperti yang diharapkan, maka. diperlukan tim yang tangguh di level provinsi, kota, hingga desa. Oleh karena itu, diperlukan pembentukan struktur dan diisi tenaga-tenaga yang cakap pada setiap level.

 

Dengan adanya struktur yang dibentuk dari level pusat hingga desa, serta program yang disiapkan dengan baik, ia berharap gerakan ini akan berjalan dengan masif, serta dapat dirasakan keberadaannya oleh masyarakat.

 

Sementara diacara yang sama, Wakasatgas Alissa Wahid melanjutkan bahwa forum ini digelar di antaranya untuk merancang lima hal strategis. Diantaranya  Disain Program,  Mekanisme pengorganisasian,  Penyusunan petunjuk teknis,  Pembagian Tugas, dan penyusunan Rencana Kerja di tiga wilayah utama.

 

“Forum ini akan menghasilkan sejumlah rencana strategis. Di antaranya adanya struktur Satgas di level bawah. Akan ada Satgas Nasional di level pusat, satgas wilayah di level provinsi, satgas cabang di level kabupaten dan kota, satgas MWC di level kecamatan dan kader di level desa,” bebernya.

 

Secara garis besar, Alissa menjelaskan bahwa tugas Satgas dari berbagai level adalah untuk memfasilitasi program, supervisi, dan melakukan advokasi terhadap kelompok dan ‘ngoyak-ngoyak’ kelompok keluarga untuk mengerjakan program ketahanan keluarga.

 

Alissa mengatakan program Satgas GKM-NU banyak, mulai dari kelas pengasuhan, penurunan stunting, konsultasi keluarga dan program lain. “Nah, program mandatori yang sangat penting adalah bimbingan keluarga dan bimbingan anak dan remaja,” jelas Alissa Wahid.

 

Sebagai informasi, Raker ini dilanjutkan dengan pembahasan program dari setiap divisi. Tujuannya untuk menghasilkan program yang terukur, memiliki target dan sasaran yang jelas, serta memiliki tenggat waktu yang ditentukan.

 

Kegiatan raker ini dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) yang digelar Kementerian Agama Terkait Program Ketahanan Keluarga yang memiliki tujuan yang serupa untuk memperkuat ketahanan keluarga. (sir/wan)