Geger, Mantan Menag Fachrul Razi Ungkap Alasan Direshuflle

Dec 4, 2023 - 21:30
Geger, Mantan Menag Fachrul Razi  Ungkap Alasan Direshuflle
Fachrul Razi

NUSADILY.COM - JAKARTA - Lama tidak terdengar kabar, Mantan Menteri Agama (Menag) RI 2019-2020, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi membuat pengakuan mengejutkan terkait pencopotan sebagai menteri. Pengakuan itu dia sampaikan dalam tayangan video wawancara  berdurasi 4 menit 28 detik yang diunggah akun Twitter @Gojekmilitan pada Jumat (1/12/2023).

 

Dalam tayangan tersebut, sang host berkemeja biru menanyakan kepada Fachrul Razi alasan di reshuflle dari kabinet Presiden Joko Widodo. Mendapat pertanyaan tersebut Fachrul Razi lantas menjawab, jika selama dirinya menjabat 1 tahun dua bulan  memang ada perbedaan yang mencolok dengan Presiden dan Wakil Presiden terkait Front Pembela Islam (FPI).

 

"Saya mulai cerita aja ya, masuk awal hingga di reshuffle ada perbedaan padangan yang sedikit mencolok dengan Presiden maupun wapres masalah FPI. Padahal saya tidak pernah bergaul dengan namanya FPI itu, ketemu Pak Habib Rizieq pun tidak pernah," terangnya dikutip Senin (4/12/2023).

 

Kemudian Fachrul Razi menambahkan, untuk membubarkan organisasi sebesar FPI itu tidak semudah yang dibayangkan. Karena perlu adanya kajian yang komprehensif dan ilmiah 

 

"Apalagi, menurut saya tidak ada ancaman yang berbahaya dari FPI yang ditakuti koq, sehingga saya selalu katakan kepada bapak Presiden maupun,"ucapnya.

 

Bahkan, ia juga mengaku dua kali dipanggil presiden dan sekali dipanggil wapres terkait FPI. Namun dirinya selalu bersikap bahwa FPI tidak perlu dibubarkan tapi harus dibina.

 

"Pak, FPI gak perlu dibubarkan, cukup dibina saja, nggak ada masalah dan bukan ancaman buat kita, itu pandangan saya," ujar Fachril. Razi.

 

Lalu seminggu sebelum pencopotan, Fachrul Razi  mengatakan jika dirinya diundang rapat kabinet yang topik pembahasan adalah pembubaran FPI.

Dalam rapat kabinet tersebut, ia menyampaikan jika FPI tidak perlu dibubarkan tapi perlu adanya pembinaan.

 

"Jadi pada saat rapat semua menteri, kepala badan dan lembaga tidak ada satupun  ngomong yang lain kecuali bubarkan, hanya saya saja yang menyampaikan itu," jelasnya.

 

Jendral bintang empat itu juga menyebut, ada salah satu menteri yang menyampaikan jika dalam tubuh FPI itu ada unsur radikal. Lalu kemudian dijawabnya jika memang FPI ada unsur radikalnya akan mudah untuk mengawasinya, namun kalau sudah keluar dari organisasi itu akan sulit.

 

"Saya juga sudah menjelaskan semua alasan lainnya, oke akhirnya diputuskan untuk menunggu keputusan presiden, seminggu kemudian saya diresuffle tapi kami sudah tau itu, dan kami hanya ketawa tawa saja," tukasnya

 

Hingga saat ini tayangan tersebut sudah ditonton oleh 370.2000 warganet, dan dikomentari 250 orang. Sementara yang menyukai video tersebut ada sekitar 4 ribu nitizen dan yang meretwitt ada 2000 orang, (sir/wan)