Fakta Petaka Natuna yang Renggut 15 Nyawa
"Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran yang terjadi di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon," ujarJohan melalui pesan singkat, Senin (6/3).
NUSADAILY.COM – NATUNA – Hujan dengan intensitas tinggi diduga menjadi penyebab tanah longsor hingga menimbun Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) pada Senin (6/3) pukul 11.15 WIB.
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah tersebut beberapa hari belakangan mengakibatkan banjir sehingga tanah dari atas bukit longsor di Kecamatan Serasan berjatuhan.
Ini fakta tanah longsor di Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau:
Menimbun sebuah perkampungan
Warga Desa Pangkalan Johan Wahyudi mengatakan sebuah kampung di Kecamatan Serasan tertimbun tanah akibat longsor yang terjadi di desanya.
"Akibat hujan turun tanpa henti, terjadi musibah longsor besar-besaran yang terjadi di Desa Pangkalan (Kampung Genting) menutupi rumah dan jalan di daerah Molon," ujarJohan melalui pesan singkat, Senin (6/3).
Sementara, tiga kampung di area sekitar longsor telah mengungsi ke tempat yang lebih aman, karena masih terjadi longsor susulan. Di antaranya Kampung Genting, Air Raya, dan Kampung Air Sekain.
Evakuasi terkendala gelombang tinggi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Natuna Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Raja Darmika mengatakan tim evakuasi kesulitan menuju lokasi longsor karena terkendala gelombang tinggi.
Menurutnya, lokasi longsor merupakan pulau terpisah yang terdiri dari dua kecamatan yakni Serasan dan Serasan Timur.
Untuk menuju ke lokasi tersebut, tim bisa melalui jalur udara dengan helikopter dan jalur laut yang membutuhkan waktu tempuh 4-5 jam.
Material tanah tutup akses jalan
Darmika juga mengatakan material longsor yang terjadi di Kecamatan Serasan itu bukan hanya menimpa perkampungan, melainkan jalan raya pula.
Akibat longsor tersebut akses jalan yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil tak bisa dilewati."Material longsor menutup ruas jalan raya yang menghubungkan Astaka ke arah Koramil lumpuh dan tak bisa dilintasi," ujar Darmika.
Puncak bukit berubah jadi sungai
Bukan hanya Desa Panglakan yang bernasib nahas, rupanya tanah longsor juga terjadi di desa lain bernama Desa Air Nusa.
Dalam sebuah video berdurasi 44 detik, bukit di Desa Air Nusa bahkan berubah menjadi sungai.
"Lokasi longsor di Desa Air Nusa Dusun 1. Ini dari atas hutan sedikit, sekarang sudah jadi sungai. Sampai ke bawah sana ini (airnya)," ujar seseorang dalam video.
15 tewas, puluhan warga hilang
Basarnas Natuna menyebut jumlah korban meninggal akibat tanah longsor di Pulau Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau hingga Senin (6/3) malam mencapai 15 orang.
"Itu ada sekitar 50 orang korban diperkirakan, untuk jelasnya pastinya kita belum tahu dan 15 orang sudah dievakuasi dengan kondisi meninggal dunia," kata Kepala Kantor Basarnas Natuna Rahmansyah seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, Selasa (7/3).(han)