Duh! Studi Baru Ungkap Kebiasaan Rokok Setiap Hari Dapat Sebabkan Otak Menyusut

Sebuah studi mengungkap kebiasaan merokok setiap hari dapat mengurangi ukuran otak. Para peneliti memberikan bukti yang kuat melalui penelitian yang melibatkan lebih dari 28 ribu orang.

May 14, 2023 - 13:00
Duh! Studi Baru Ungkap Kebiasaan Rokok Setiap Hari Dapat Sebabkan Otak Menyusut
Studi mengungkap kebiasaan merokok setiap hari bisa menyebabkan otak menyusut. (Foto: (iStock)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Sebuah studi mengungkap kebiasaan merokok setiap hari dapat mengurangi ukuran otak. Para peneliti memberikan bukti yang kuat melalui penelitian yang melibatkan lebih dari 28 ribu orang.

"Ini adalah penelitian yang sangat penting. Pekerjaan dilakukan dengan ketat dan hasilnya penting dari perspektif kesehatan masyarakat," kata Dajiang Liu yang mempelajari genetika risiko merokok di Penn State College of Medicine dan tidak terlibat dalam penelitian tersebut kepada Live Science.

Dalam studi ini, para ilmuwan menganalisis data pencitraan otak dari Biobank Inggris, yaitu gudang besar data genetik dan kesehatan dari peserta yang berbasis di Inggris. Selain pemindaian otak, tim menganalisis kebiasaan merokok yang dilaporkan sendiri oleh peserta, seperti yang dikumpulkan dalam survei.

Peserta melakukan survei ini dua kali, sekali antara tahun 2006 hingga 2010 dan sekali lagi antara tahun 2012 dan 2013. Pada rentang waktu kedua, otak peserta juga diperiksa menggunakan metode yang disebut magnetic resonance imaging (MRI).

Hasil Penelitian
Para peserta penelitian, baik yang merokok dan yang tidak, memiliki volume otak rata-rata 0,4 inci kubik atau sekitar 7,1 sentimeter kubik (cc).

Setelah dilakukan MRI, terlihat perbedaan volume otak pada orang yang merokok sekitar 0,3 inci kubik atau 5,5 cc pada materi abu-abu otak. Materi ini berisi sel-sel besar otak atau neuron.

Merokok setiap hari di masa lalu juga dikaitkan dengan penurunan 0,1 inci kubik (1,6 cc) pada materi putih otak. Ini meliputi kabel panjang terisolasi yang menghubungkan neuron satu sama lain.

Selanjutnya para peneliti juga menemukan perbedaan di antara orang yang merokok setiap hari. Peserta yang merokok lebih banyak menunjukkan perbedaan volume materi abu-abu yang lebih besar.

Orang yang merokok satu bungkus sehari selama satu tahun dikaitkan dengan penurunan volume materi abu-abu rata-rata sekitar 0,01 inci kubik (0,15 cc).

"Hubungan 'dosis-respons' ini mendukung gagasan bahwa merokok secara kausal mengurangi volume otak," tulis para peneliti.

"Sebaliknya, seberapa banyak orang merokok tidak berdampak signifikan pada volume materi putih mereka," sambungnya.

Penelitian pada Orang yang Berhenti Merokok
Analisis lebih lanjut juga dilakukan pada orang-orang yang sudah berhenti merokok. Pada orang yang sudah berhenti lebih lama memiliki sedikit lebih banyak materi abu-abu di otak mereka, dibandingkan yang berhenti baru-baru ini.

Hal ini menunjukkan bahwa berhenti merokok dapat sedikit membalikkan penurunan volume otak. Misalnya, berhenti merokok setahun lebih awal dikaitkan dengan peningkatan volume materi abu-abu sebesar 0,005 inci kubik (0,09 cc) lebih lanjut di antara perokok harian sebelumnya.

"Karena penyusutan otak telah dikaitkan dengan penyakit saraf, seperti penyakit Alzheimer, menetapkan hubungan sebab akibat antara merokok dan penurunan volume otak semakin meningkatkan pemahaman kita tentang apakah merokok secara langsung mendorong penyakit ini melalui mekanisme ini," tulis Dajiang Liu.

"Eksperimen lebih lanjut akan membantu mengkonfirmasi hubungan kausal antara merokok dan ukuran otak, dan keefektifan obat yang berpotensi membantu mencegah hilangnya jaringan otak," pungkasnya.(eky)