Duh! Dua Orang Remaja SMA di Kebayoran Baru Adu Jotos Demi Masuk Gengster

Belakangan diketahui aksi tersebut melibatkan SMA di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Polisi pun mendatangi sekolah tersebut.

Jan 17, 2023 - 17:12
Duh! Dua Orang Remaja SMA di Kebayoran Baru Adu Jotos Demi Masuk Gengster
Tangkapan layar video viral gangster 'tatar' pelajar SMA di Jaksel dengan adu jotos (Foto: Dok. Istimewa)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Dua orang remaja adu jotos dan ditonton sejumlah orang di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan. Kedua remaja tersebut disebut-sebut 'ditatar' demi masuk gangster.

Belakangan diketahui aksi tersebut melibatkan SMA di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Polisi pun mendatangi sekolah tersebut.

Ditonton Ratusan Orang

Aksi ini disiarkan secara langsung di akun Instagram gangster dan ditonton ratusan orang. Polisi kemudian menangkap lima orang terkait penyelenggaraan tersebut.

BACA JUGA : Marak Gengster, Polres Lamongan Luncurkan Pos Siaga untuk...

Satu orang tampak tak mengenakan baju, sementara satu lainnya mengenakan kemeja berwarna biru dan kaus hitam.

Kedua remaja itu tampak saling pukul dan dorong. Kemudian, puluhan orang juga terlihat berbaring tertelungkup telanjang dada di sekitar dua remaja yang berkelahi tersebut.

"Lanjut... lanjut," kata orang dalam video tersebut.

5 Alumni Diamankan

Dihubungi terpisah, Kapolsek Pesanggrahan, Kompol Nazirwan mengatakan peristiwa itu terjadi pada Sabtu (14/1) pukul 20.30 WIB. Lima orang diamankan terkait kejadian tersebut.

"Berita yang berkembang di media sosial Instagram terkait permasalahan tersebut piket reskrim dan piket pawas telah melakukan pengecekan di lokasi dan berhasil mengamankan 5 (lima) orang yang ada dalam video viral tersebut," kata Kompol Nazirwan, kepada wartawan, Senin (16/1/2023).

BACA JUGA : Aktor Revaldo Resmi Jalani Rehabilitasi di LIDO Bogor

Nazirwan mengatakan kelima orang itu adalah ARD (21), BTS (21), ARR(24), BS (23), dan MR (34). Mereka dibawa ke Polsek Pesanggrahan untuk diperiksa lebih lanjut.

"Kemudian dibawa ke Polsek Pesanggrahan," ujarnya.

Nazirwan belum bicara banyak terkait peristiwa adu jotos tersebut. Dia mengatakan aksi itu merupakan proses 'penataran' kepada remaja SMA.

"Penataran yang dilakukan oleh alumni kepada adek-adek kelas SMAN 6 di pinggir kali di Jl H Rohimin," ujarnya, dilansir dari detik.com

Tradisi Berebut Jaket

Polisi mengungkap kegiatan 'penataran' untuk masuk gangster di Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan (Jaksel), merupakan tradisi. Kegiatan itu berupa tradisi perebutan jaket.

"Pada kegiatan ini, dari video yang beredar, kita lihat di situ ada kegiatan yang sifatnya adu fisik ya tetapi setelah kita mintai keterangan dari pihak-pihak yang kita amankan bahwa kegiatan tersebut sifatnya tradisi, menurut keterangan mereka itu adalah tradisi berupa perebutan jaket dengan konsekuensi begitu jaket tidak didapat, ada di situ aksi-aksi yang mungkin kurang pas atau kurang pantas, yaitu berupa namanya switch tampar," kata Kapolsek Pesanggrahan Kompol Nazirwan kepada wartawan, Senin (16/1).

Nazirwan mengatakan pelajar yang kalah akan dikenai sanksi. Dia menjelaskan, sanksi itu berupa pengolesan balsem atau serbuk cabai ke punggung pelajar yang kalah.

"Artinya, bagi yang kalah atau bagi yang tidak berhasil mengambil itu akan kena tamparan, kemudian ada juga sanksinya adalah berupa dioleskan balsem, termasuk ada Bon Cabe yang bisa dioleskan ke punggung bagi mereka yang dinyatakan kalah, di situlah yang terkesan kegiatan tersebut dengan penilaian daripada masyarakat atau netizen berpikir bahwa di situ ada perpeloncoan atau rekrutmen untuk anggota geng," ujarnya.

Polisi Datangi Sekolah

Pelajar di Jaksel 'ditatar' oleh senior alumni untuk masuk gangster di Ulujami, Pesanggrahan. Usut punya usut, remaja yang 'ditatar' gangster ini ternyata pelajar SMA di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

"Polsek Kebayoran Baru melaksanakan cooling system sekaligus melaksanakan kordinasi menyampaikan pesan Kamtibmas serta penyuluhan kepada siswa/siswi SMAN 6 Jaksel agar selalu disiplin dan melaksanakan petunjuk dari guru dan kepala sekolah," ujar Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Senin (16/1).

"(Imbauan) terkait menghindari berbagai tindak pidana seperti narkoba, bullying, tawuran dan menghindari ajakan-ajakan dari pihak-pihak untuk melakukan tindakan yang tidak baik, serta selalu menjaga nama baik SMAN 6, jadilah siswa/siswi yang selalu berprestasi. Bila terjadi hal yang menonjol segera menghubungi langsung Kapolsek Kebayoran Baru atau Bhabinkamtibmas Kelurahan Kramat Pela," tambah Ade Ary.

Polisi juga mengimbau para orang tua untuk mengawasi anak-anak, terutama selepas jam pulang sekolah.

"Kami mengimbau agar orang tua meningkatkan pengawasan kepada anak-anaknya. Kami akan meningkatkan kegiatan edukasi, preventif, hingga penegakan hukum," imbuh Ade Ary. (ros)