Bertemu Wamenlu Norwegia Menteri LHK Siti Nurbaya Bahas Kerjasama Bilateral

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Siti.mengungkapkan sejak satu tahun yang lalu pihaknya melakukan berbagai kegiatan untuk percepatan implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030.

Mar 15, 2023 - 05:39
Bertemu Wamenlu Norwegia Menteri LHK Siti Nurbaya Bahas Kerjasama Bilateral
Menteri LHK saat rapat bersama Menteri Norwegia.

NUSADAILY. COM - JAKARTA - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan  ( LHK) Siti Nurbaya Bakar menerima kunjungan Wakil.Menteri Luar Negeri Norwegia (State Secretary of Norway's Foreign Affairs Ministry) Erling Rimestad,. Pertemuan yang berlangsung di Jakarta itu untuk membahas kerjasama bilateral yang selama ini telah berjalan. 

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Siti.mengungkapkan sejak satu tahun yang lalu pihaknya melakukan berbagai kegiatan untuk percepatan implementasi Indonesia’s FOLU Net Sink 2030, Seperti penyusunan Rencana Kerja, Sosialisasi di 6 regional dan tingkat daerah, serta penyusunan Rencana Kerja Daerah Indonesia’s FOLU Net Sink 2030 di seluruh Provinsi di Indonesia. 

"Tentunya program ini melibatkan pemangku kepentingan di tingkat Provinsi dan Kabupaten. Direncanakan seluruh Rencana Kerja Daerah tersebut dapat diselesaikan pada Mei tahun ini,” ujar Menteri Sit,"terangnya di lokasi pertemuan Selasa (14/3/2023). 

Berbicara tentang Pembayaran Berbasis Hasil (Result-Based Payment/RBP) di Indonesia, Menteri Siti mengungkapkan aksi iklim Indonesia telah mendapat pengakuan internasional,  begitu juga pencapaian penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) dari hasil inventarisasi GRK yang terus menurun.

"Cara sistematis yang dilakukan sekarang, sebagian didukung oleh kerja sama kita sejak tahun 2010 tentang REDD+, yang ditandatangani pada tahun 2016 di Indonesia. Selanjutnya, kami terus meningkatkan kerja-kerja dan agenda selama Pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan berbagai tindakan korektif. Untuk itu, sekali lagi saya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Norwegia yang telah mendukung Indonesia,” ungkap menteri Siti. 

Menteri Siti menguraikan, sesuai data tahun 2020 menunjukkan adanya penurunan emisi sebesar 47,28% .Sementara di tahun 2021 penurunan emisi bisa mencapai 43,82%..

Dari data tersebut, menteri Siti menilai angka 43,82% jauh lebih tinggi dari target 41% untuk total emisi GRK sebesar 945,11 gigaton CO2e pada tahun 2020, dan 889,79 gigaton CO2e pada tahun 2021. Sehingga pencapaian ini tentunya signifikan untuk program berbasis hasil dan perdagangan karbon.

“Dari skema RBP, kinerja penurunan emisi GRK Indonesia sebesar 577 juta ton CO2e telah dicapai pada periode 2018-2020. Angka kinerja ini bukan merupakan estimasi Pemerintah Indonesia sendiri, melainkan angka yang telah diverifikasi oleh UNFCCC pada November 2022, sebagai bentuk pengakuan atas kinerja Indonesia, termasuk dalam hal metodologi yang digunakan dalam menghitung estimasi capaian kinerja tersebut,” jelas Menteri Siti.

Ditempat yang sama Wamenlu Norwegia Erling Rimestad mengatakan Norwegia telah lama menjadi mitra Indonesia dalam isu-isu iklim dan pengelolaan hutan di Indonesia. Secara khusus, dia menyatakan terkesan dengan keberhasilan Indonesia menurunkan laju deforestasi dengan angka terendah sepanjang sejarah.

“Sangat mengesankan, dan merupakan contoh yang bagus untuk diikuti negara lain,” ungkapnya.

Selanjutnya, pertemuan berlanjut dengan diskusi tentang perkembangan kerja sama kedua negara dan berbagai isu terkini seperti restorasi gambut dan mangrove.

Kerja sama kedua negara akan terus diperkuat dalam upaya pengendalian perubahan iklim dan mengurangi emisi dari sektor hutan dan penggunaan lahan lainnya. Kerja sama internasional seperti ini juga sangat penting untuk melestarikan ekosistem dan mencapai ambisi iklim global di bawah Perjanjian Paris.(sir)