Bencana Kelaparan Mengancam Penduduk Gaza

Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa malnutrisi akut semakin meningkat di wilayah utara Jalur Gaza, di saat Israel bersiap mengirim delegasi ke Qatar untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata terbaru dengan kelompok pejuang Palestina Hamas.

Mar 17, 2024 - 09:08
Bencana Kelaparan Mengancam Penduduk Gaza

Nusadaily.co.id – Gaza - Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan bahwa malnutrisi akut semakin meningkat di wilayah utara Jalur Gaza, di saat Israel bersiap mengirim delegasi ke Qatar untuk melakukan pembicaraan gencatan senjata terbaru dengan kelompok pejuang Palestina Hamas.

 

Dilansir dari medcom.id, UNRWA mengatakan bahwa satu dari tiga anak di bawah usia dua tahun di Gaza utara kini mengalami malnutrisi akut, sehingga memberikan tekanan lebih besar pada Israel atas bencana kelaparan saat ini.

 

"Malnutrisi anak-anak menyebar dengan cepat dan mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya di Gaza," kata UNRWA dalam sebuah unggahan di media sosial, mengutip dari laman rnz.co.nz, Minggu, 17 Maret 2024. Rumah sakit di Gaza melaporkan beberapa anak meninggal akibat kekurangan gizi dan dehidrasi.

 

Negara-negara Barat telah meminta Israel berbuat lebih banyak untuk mengizinkan masuknya bantuan, dan PBB mengatakan mereka menghadapi "hambatan besar" termasuk penutupan perbatasan, pemeriksaan yang sulit, pembatasan pergerakan dan kerusuhan di Gaza.

 

Israel mengatakan mereka tidak membatasi bantuan kemanusiaan bagi warga sipil di Gaza, dan menyalahkan lambatnya pengiriman bantuan karena ketidakmampuan atau ketidakefisienan di antara badan-badan PBB.

 

Bantuan kemanusiaan pertama ke Gaza oleh World Central Kitchen, yang merintis rute laut terbaru melalui Siprus, tiba pada Jumat lalu dan semua muatannya telah diturunkan, kata badan amal tersebut.

 

Sabtu kemarin, kargo bantuan pangan kedua siap diberangkatkan melalui laut dari Siprus, kata Presiden Siprus Nikos Christodoulides. Sementara Amerika Serikat dan Yordania mengatakan mereka melakukan pengiriman bantuan kemanusiaan melalui udara.

 

Ratu Rania dari Yordania, dalam sebuah wawancara dengan CNN, menyebut bantuan dari udara tersebut "secara harfiah hanya setetes air dari lautan kebutuhan yang belum terpenuhi." Ia menuduh Israel "memutus segala sesuatu yang diperlukan untuk mempertahankan kehidupan manusia: makanan, bahan bakar, obat-obatan, air."