Aksi Massa Geruduk Rumah Netanyahu, Protes Palestina hingga Picu Bentrokan

"Proses penyembuhan bagi Israel dimulai dari sini. Setelah sepekan lalu ketika Benny Gantz dan Eisenkot keluar dari koalisi, kami melanjutkan proses ini dan mudah-mudahan pemerintah segera mengundurkan diri," ujar salah seorang pengunjuk rasa Oren Shvill.

Jun 18, 2024 - 08:27
Aksi Massa Geruduk Rumah Netanyahu, Protes Palestina hingga Picu Bentrokan

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Ribuan pengunjuk rasa anti-pemerintah kembali memenuhi jalanan Yerusalem, Israel pada Senin (17/6).

Di dekat rumah dinas Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, mereka menyerukan pemilu baru.

Melansir Reuters, menjelang matahari terbenam, ribuan orang berkumpul di luar parlemen Israel. Mereka kemudian bergerak ke kediaman pribadi Netanyahu.

Bendera Israel berkibar ditemani dengan poster-poster berada kritik yang memprotes cara 'payah' Netanyahu dalam menangani isu-isu penting dan mempromosikan rancangan undang-undang militer yang memecah belah masyarakat.

Tak ketinggalan, protes juga mengkritik cara Netanyahu menangani perang dengan Hamas di Gaza dan dengan Hizbullah di Lebanon.

"Proses penyembuhan bagi Israel dimulai dari sini. Setelah sepekan lalu ketika Benny Gantz dan Eisenkot keluar dari koalisi, kami melanjutkan proses ini dan mudah-mudahan pemerintah segera mengundurkan diri," ujar salah seorang pengunjuk rasa Oren Shvill.

Demonstrasi semakin gaduh setelah mencapai rumah Netanyahu, beberapa pengunjuk rasa mencoba menerobos penghalang yang dibuat polisi.

Api juga sempat dinyalakan di jalanan. Polisi menggunakan meriam air untuk membubarkan demonstrasi.

Sayangnya, aksi massa itu diwarnai oleh bentrokan. Sejumlah massa terlibat bentrok dengan polisi.

Berdasarkan keterangan polisi setempat, sebanyak sembilan orang ditangkap. Mereka dianggap telah melakukan penyerangan terhadap polisi yang bertugas.

Demonstrasi yang hampir terjadi setiap minggunya belum mengubah lanskap politik, dan Netanyahu masih menguasai mayoritas suara di parlemen.

Menyusul kepergian dua mantan jenderal berhaluan tengah Benny Gantz dan Gadi Eisenkot, kelompok oposisi mengumumkan protes jalanan selama seminggu. Aksi massa ini mencakup pemblokiran jalan raya dan demonstrasi massal.(han)