3 Partai Politik Parpol 'Koalisi Perubahan' Untuk Maju Pilpres 2024

Menurutnya, partai siap menerima siapa pun cawapres pilihan Anies, termasuk dari kalangan di luar 'Koalisi Perubahan'. Yang terpenting, dia melanjutkan, tokoh tersebut bisa berdampak secara elektoral

Feb 27, 2023 - 19:21
3 Partai Politik Parpol 'Koalisi Perubahan' Untuk Maju Pilpres 2024
Home Berita Jabodetabek Internasional detikX Kolom Blak Blakan Pro Kontra Infografis Foto Video Indeks Adsmart Terpopuler Hoax or Not Suara Pembaca Pemilu 2024 The Matchmaker ADVERTISEMENT detikNews Pemilu NasDem dan PKS Tak Masalah Bila Anies Pinang Cawapres Bukan Kader Parpolnya Dwi Rahmawati, Lisye Sri Rahayu - detikNews Senin, 27 Feb 2023 11:12 WIB Foto: Anies Baswedan bersama 'Koalisi Perubahan' (Agung Pambudhy/detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - 3 partai politik (parpol) 'Koalisi Perubahan' untuk maju Pilpres 2024 sebagai calon presiden. Dua dari 3 parpol 'Koalisi Perubahan' mengaku tidak masalah jika Anies Baswedan pada akhirnya meminang sosok eksternal atau bukan kader mereka sebagai cawapresnya.
'Koalisi Perubahan' terdiri dari Partai NasDem, Partai Demokrat, dan PKS. NasDem dan PKS menggelar deklarasi resmi Anies Baswedan sebagai capres, sedangkan Demokrat menyatakan dukungannya lewat keterangan tertulis atau rilis ketua umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) kepada media.

"Oh iya, kita sudah menyiapkan segalanya, iya atau tidak (seorang kader parpol), kita welcome," kata Sekjen PKS Aboe Bakar Alhabsyi selepas acara Apel Siaga PKS di Stadion Madya GBK, Jakarta, Minggu (26/2/2023).
Aboe Bakar menyebut pihaknya sudah tidak ada hambatan dalam mencalonkan Anies sebagai capres di Pilpres 2024. Urusan pemilihan cawapres, kata Aboe Bakar, sepenuhnya ditentukan Anies.

BACA JUGA : TransJakarta Tambah Armada Bus Pink Khusus Wanita Usai...

"Kalau PKS sudah selesai, kapan saja sudah oke. Kita sudah tidak hambatan berhubungan dengan presiden, Anies dan wakilnya. Wakilnya tergantung Pak Anies, siap untuk menerima, jalan barang ini," kata dia.

Menurutnya, partai siap menerima siapa pun cawapres pilihan Anies, termasuk dari kalangan di luar 'Koalisi Perubahan'. Yang terpenting, dia melanjutkan, tokoh tersebut bisa berdampak secara elektoral.

"Selama presiden setuju dan merupakan dukungan elektoral yang bagus, why not," ujarnya.dilansir dari detik.com 

Sambutan PKS
Waketum Partai NasDem Ahmad Ali menyatakan sepakat dengan pernyataan Aboe Bakar soal cawapres Anies dari luar kader parpol. Bahkan, menurut Ali, sosok dari luar partai akan lebih bagus untuk Anies Baswedan.

"Akan lebih bagus kalau kemudian itu berasal dari luar partai. Karena kenapa? Nah tentunya kita bicara koalisi perubahan ini kan semangatnya koalisi setara, koalisi setara itu artinya tidak ada pimpinan koalisi, tidak ada ketua kelas," kata Waketum NasDem Ahmad Ali kepada wartawan, Minggu (26/2/2023).

Ahmad Ali mengatakan semua pihak memiliki kedudukan yang sama dalam Koalisi Perubahan. NasDem, tambah Ahmad Ali, juga tidak merasa lebih besar karena partai yang lebih awal mendeklarasikan Anies sebagai bacapres.

BACA JUGA : Nova Paloh Meminta Sudin SDA Jakarta Timur Proaktif Pengendalian...

"Semua orang memiliki kedudukan yang sama dalam koalisi ini, tidak ada yang merasa lebih besar atau NasDem lebih awal mengusung Anies terus kemudian merasa lebih dari yang lain, tidak, jadi kita memiliki kedudukan setara," ujar Ali.

"Nah prinsip itu yang kemudian kita terjemahkan bahwa kalau demikian maka di koalisi nanti akan lebih bagus kalau kemudian nanti mulai dari presiden sampai wakil presiden kita cari... tidak terikat dengan kriteria kader dalam kader kan. Jadi apa yang disampaikan oleh Aboe Bakar saya pikir NasDem sepakat dengan itu," imbuh dia.
Ahmad Ali menyebut sejak awal NasDem lebih memilih untuk membicarakan kriteria cawapres pendamping Anies. Setelah itu, baru dicocokkan kriteria tersebut dengan nama-nama calon yang sekiranya memenuhi kriteria itu.

"Kita juga tidak menutup peluang tidak ada kader partai di koalisi yang memenuhi kriteria tersebut, ya kenapa tidak. Tapi kalau kemudian kriteria yang disepakati lebih cocok dengan orang di luar koalisi yang juga kita harus berbesar hati menerima itu," kata Ahmad Ali.(ris)