Wapres Ma'ruf Amin Minta Adanya Pengawasan Wisatawan Asing Usai Adanya Turis di Bali yang Berulah

Ma'ruf menekankan harus ada pengawasan dan pembinaan terhadap para wisatawan asing. Ma'ruf menyebut wisatawan asing sebelum masuk ke Indonesia harus sudah diberi tahu mengenai aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

Mar 17, 2023 - 23:10
Wapres Ma'ruf Amin Minta Adanya Pengawasan Wisatawan Asing Usai Adanya Turis di Bali yang Berulah
Foto: Wapres Ma'ruf Amin

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Wapres Ma'ruf Amin tanggapi soal turis asing yang berulah saat berada di Bali. Ma'ruf menyebut sejatinya sudah ada aturan-aturan mengenai wisatawan asing yang berkunjung ke Indonesia.

"Ya kembali juga, kan sudah ada, aturan-aturannya sudah ada, bahwa wisatawan tuh hanya boleh ini, boleh ini, tidak boleh seperti ini, tidak boleh seperti itu. Kan ada aturan-aturan," kata Ma'ruf di Lombok, Nusa Tenggara Barat, Jumat (17/3/2023).

Ma'ruf menekankan harus ada pengawasan dan pembinaan terhadap para wisatawan asing. Ma'ruf menyebut wisatawan asing sebelum masuk ke Indonesia harus sudah diberi tahu mengenai aturan yang boleh dan tidak boleh dilakukan.

BACA JUGA : Pengusaha Rental di Bali Khawatir Pemasukan Berkurang Usai..

"Oleh karena itu, tentu harus ada semacam pengawasan juga di sana, dan pembinaan terhadap para wisatawan itu, sebelum dia masuk itu harus sudah diberi tahu dulu bahwa dia itu tidak boleh melakukan hal-hal yang dilarang," kata Ma'ruf, dilansir dari detik.com

Ma'ruf menegaskan harus ada komitmen bagi wisatawan asing yang akan masuk ke Indonesia

Akan tetapi, kata Ma'ruf, komitmen itu jangan sampai membuat wisatawan asing takut masuk ke Indonesia.

"Ada semacam komitmen untuk masuk ke Indonesia itu dengan cara yang baik tentunya, jangan sampai orang menjadi takut. Kalau dampaknya orang takut masuk ke Indonesia, akhirnya orang tidak datang lagi, tidak ada wisatawan," kata Ma'ruf.

"Itu merugikan, tapi tentu tidak boleh seenaknya. Saya kira itu perlu ada penegasan. Gubernur sudah bikin laporan dan akan ditindaklanjuti itu seperti apa," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Bali Wayan Koster mengkaji kemungkinan hapus pelayanan visa on arrival (VoA) bagi WNA Rusia dan Ukraina. Hal itu menyusul maraknya bule Rusia dan Ukraina yang berulah saat berada di Bali.

Menurut catatan Polda Bali, 56 dari 171 pelanggar lalu lintas merupakan WNA Rusia. Sedangkan WNA Ukraina sebanyak lima orang.

"Saya juga sudah bersurat kepada Bapak Kemenkumham dengan tembusan kepada Menlu untuk mencabut visa on arrival (VoA) bagi warga Rusia dan Ukraina yang ingin ke Bali," kata Koster di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Minggu (12/3).

Selain itu, Koster merasa WNA Rusia-Ukraina sengaja datang ke Bali untuk menghindari perang. "Karena dua negara ini lagi perang sehingga nggak nyaman di negaranya, rame-rame datang ke Bali tidak untuk berwisata, tetapi juga mencari kenyamanan termasuk untuk bekerja," jelas gubernur asal Buleleng itu. (ros)