Komitmen Pemkab Sumenep Jaga Kebersihan Lingkungan, Tiap Desa Bakal Ada Bank Sampah

Apr 23, 2024 - 13:00
Komitmen Pemkab Sumenep Jaga Kebersihan Lingkungan, Tiap Desa Bakal Ada Bank Sampah
Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto.

NUSADAILY.COM - SUMENEP - Volume sampah di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mencapai hingga 40 ton sampah setiap hari yang terkumpul di Tempat Pemroresan Akhir (TPA) Kacamata Batuan.

 

Seiring dengan tingginya volume sampah tersebut, Pemkab Sumenep bakal menyediakan bank sampah di setiap desa dengan tujuan memudahkan para petugas kebersihan.

 

Selain memudahkan para petugas juga hal tersebut sebagian bentuk bukti konkrit komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kebersihan lingkungan.

 

“Kalau setiap desa nanti ada bank sampah, maka warga tinggal membuangnya di tempat itu. Lalu petugas tinggal datang mengambil sampah tersebut,” ucap Kepala DLH Sumenep, Arif Susanto. Selasa 23 April 2024.

 

Arif menjelaskan, meski di kawasan kota sudah ada 4 bak sampah kontainer yang sudah disediakan. Namun, pihaknya tidak memungkiri masih banyak sampah berserakan berada di luarnya.

 

Menurutnya, kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya masih minim.

 

"Makanya kami berinisiatif menyediakan bank sampah di setiap desa,” terang Arif, menjelaskan.

 

Selanjutnya, Arif mengimbau sebelum ada bank sampah di setiap desa, agar masyarakat menyediakan tempat sampah di depan rumah masing-masing.

 

Dimana nantinya, petugas dari DLH akan menjemput sampah yang telah terkumpul di tempat sampah secara berkala.

 

“Kita akan ambil sampah dua kali dalam sehari, yaitu setiap pukul tujuh pagi dan tujuh malam,” tegas Arif.

 

Arif juga berharap kepada para pemilik toko di pinggir jalan, utamanya di kawasan kota agar disiplin dalam hal menjaga kebersihan.

 

“Buanglah sampah pada tempatnya. Mari kita membiasakan diri menjaga lingkungan dengan tetap bersih. Caranya ya jangan membuang sampah sembarangan,” imbaunya.

 

Saat ini, kata dia, bank sampah masih tersedia di tiga tempat. Yakni di Desa Pamolokan, Marengan dan Bangselok.

 

“Untuk sementara masih mampu mengatasi persoalan sampah. Tapi belum maksimal, karena di setiap desa kami masih temukan tumpukan desa walaupun dengan skala kecil. Ini menunjukkan kalau masyarakat masih males membuang sampah ke tempatnya,” imbuh Arif.

 

Adapun rencana pembuatan bank sampah di setiap desa tersebut telah di musyawarahkan dengan sejumlah kepala desa, lurah dan camat.

 

“Semoga segera terealisasi dalam waktu dekat ini,” harap dia. (nam/wan)