Tersingkir dari Liga Champions, Cuma Segitu Kekuatan Tottenham?

Tottenham Hotspur tersingkir dari Liga Champions usai hanya bermain imbang tanpa gol melawan AC Milan di leg kedua babak 16 besar. Tim asuhan Antonio Conte tampil medioker sepanjang laga.

Mar 10, 2023 - 04:00
Tersingkir dari Liga Champions, Cuma Segitu Kekuatan Tottenham?
Harry Kane tak berdaya menghadapi barisan belakang AC Milan. Foto: Getty Images/James Gill - Danehouse

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Tottenham Hotspur tersingkir dari Liga Champions usai hanya bermain imbang tanpa gol melawan AC Milan di leg kedua babak 16 besar. Tim asuhan Antonio Conte tampil medioker sepanjang laga.

Usai kalah 0-1 di leg pertama bulan lalu, Tottenham jelas butuh kemenangan saat menjamu Milan pada Kamis (9/3/2023) dini hari WIB. Namun alih-alih tampil penuh determinasi, mereka seakan hilang motivasi.

Tak ada peluang yang betul-betul berbahaya di babak pertama, kecuali satu tembakan Harry Kane yang sempat membentur Malick Thiaw dan mengarah ke gawang, itu dengan mudah digagalkan kiper Mike Maignan. Sisanya seperti buang-buang bola saja.

Hal itu berlanjut di babak kedua. Jika ada peluang emas, itu adalah sundulan Kane di injury time yang menyambut umpan tendangan bebas Son Heung-min. Itulah satu-satunya peluang Tottenham yang membuat Maignan jatuh bangun, dan tetap tak menjadi gol.

Kurang gairah, serangan mudah terbaca

Tottenham gagal memegang kendali selama jalannya pertandingan. Mayoritas serangan dengan mudah dibaca barisan belakang Milan yang tampil kolektif dan disiplin dengan kehadiran Malick Thiaw, Fikayo Tomori, dan Pierre Kalulu.

Sewaktu dihadapkan dengan pertahanan serapat itu, Tottenham seperti bingung mencari celah. Berbagai upaya lewat umpan silang, through pass, maupun sepak pojok dengan mudah dipatahkan. Tembakan dari second line juga bisa diblok tanpa menimbulkan ancaman lanjutan.

Pierre-Emile Hojbjerg sebetulnya memberi solusi di babak kedua dengan dribel menusuk kotak penalti lalu diakhiri dengan tembakan yang ditepis Maignan, namun cara itu tak dicoba lagi. Spurs malah kembali ke umpan silang dan terobosan yang kurang bermanfaat.

Kalah percaya diri

Milan begitu percaya diri dalam setiap pergerakan. Mulai dari memotong serangan, melancarkan counter attack, atau sekadar mengutak-atik bola di daerah pertahanan Tottenham. Sementara si tuan rumah terlihat lebih panik.

Cristian Romero tak terlihat seperti bek yang baru memenangi Piala Dunia. Ia tampil bak anak baru yang kikuk dan ceroboh. Dua pelanggaran yang berujung kartu merah menjadi gambaran singkat kualitas pertahanan Tottenham yang amburadul di laga ini.

Jika bukan karena buruknya penyelesaian para penyerang Milan, mungkin Tottenham sudah kalah sejak babak pertama. Meski tampil tanpa sejumlah bintang yang cedera, namun permainan mereka sulit diterima. Cibiran suporter langsung membahana begitu peluit panjang berbunyi.

Apa selanjutnya?

Tottenham secara matematis masih bisa memenangi Liga Inggris, namun sebagian besar orang sudah memvonis mereka nirgelar musim ini. Satu-satunya target realistis adalah kembali lolos ke Liga Champions musim depan.

Mereka saat ini ada di urutan keempat klasemen dengan 45 poin dari 26 laga. Kemenangan di 12 laga sisa menjadi harga mati yang tak bisa ditawar, itu kalau mau kembali berkiprah di ajang paling elite di Eropa.(eky)