Setelah Telan Dana Besar ABPD Atasi Banjir,  Gus Muhdlor Wajibkan ASN Buat Resapan Air

Pemkab Sidoarjo sudah mengeluarkan dana begitu besar dari  APBD 2023 untuk menangani banjir. Namun hasilnya masih patut diragukan. Mengingat saat turun hujan dalam beberapa hari terakhir, masih melahirkan genangan air  di beberapa titik di kawasan Kota Sidoarjo. 

Nov 29, 2023 - 10:47
Setelah Telan Dana Besar ABPD Atasi Banjir,  Gus Muhdlor Wajibkan ASN Buat Resapan Air
Bupati H. Ahmad Muhdlor bersama pejabat Forkopimda membuat lubang resakan sebagai gerakan mencegah banjir.

NUSADAILY.COM  – SIDOARJO - Pemkab Sidoarjo sudah mengeluarkan dana begitu besar dari  APBD 2023 untuk menangani banjir. Namun hasilnya masih patut diragukan. Mengingat saat turun hujan dalam beberapa hari terakhir, masih melahirkan genangan air  di beberapa titik di kawasan Kota Sidoarjo. 
Seperti di sepanjang jalur KH. Mukmin Sidoarjo maupun di beberapa titik di Jl, Diponegoro maupun titik lainnya di kawasan Kota Delta ini.

Meski genangan itu surut seiring meredahnya hujan beberapa jam kemudian, namun tetap perlu diantisipasi agar tidak sampai menyebabkan banjir, seperti tahun tahun sebelumnya. Apalagi Sidoarjo merupakan daerah Delta,--diapit dua sungai dan sebagian wilayahnya merupakan pesisir pantai, yang begitu rentan banjir saat memasuki musim penghujan. 


Ini juga tidak lepas dari guyuran hujan deras bersamaan dengan terjadinya rob,--air laut pasang. Sehingga dapat dipastikan untuk beberapa titik terutama Sidoarjo bagian timur dan kawasan Kota Sidoarjo mengalami banjir.  “Bukan hal baru. Setiap hujan turun di sini rawan banjir. Tapi mudah mudahan untuk musim tahun ini bisa terbebas,” kata Rahmat, warga Jl. KH Mukmin Sidoarjo, pada Rabu (29/11) siang tadi. “Masak sudah menghabiskan anggaran APBD yang begitu besar, tapi Sidoarjo tetap banjir. Lalu kapan tidak banjirnya?,” tambah Rudiansyah, warga lainnya menimpali dengan nda bertanya.


Harapan dia  maupun warga Sidoarjo lainnya tentunya bukan tanpa alasan. Dalam menangani banjir, Pemkab Sidoarjo tahun ini sudah melakukan berbagai gebrakan. Selain melakukan normalisasi sungai, juga menambah beberapa pompa baru di titik titik rawan banjir. Begitu pula dengan berbagai pencanangan gerakan untuk masyarakat yang diharapkan dapat ikut andil menangani banjir.


Seperti yang terkahir dilakukan Bupati H. Ahmad Muhdlor Ali yang mencanangkan gerakan membuat lubang resapan (biopori), yang untuk sementara gerakan ini diperuntukkan bagi Aparatur Sipil Negera (ASN). Di mana, setiap orang (ASN) diwajibkan membuat dua lubang resapan di likungan sekitarnya.
 "Pembuatan lubang resapan biopori dapat memberikan beberapa manfaat seperti mengurangi sampah organik, menyuburkan tanah, membantu mencegah banjir dan genangan air hujan serta meningkatkan penyerapan air tanah," terang Gus Muhdlor, yang mengawali pembuatan biopori bersama jajaran forkopimda Kabupaten Sidoarjo di halaman Balai Desa Tropodo Kecamatan Waru. Senin, (27/11/2023).

Dikatakan, gerakan ini sebagai aksi nyata dari ASN Pemkab Sidoarjo peduli lingkungan. Salah satunya antisipasi mininalisir banjir dan mengurangi sampah organik rumah dan perkantoran. "Gerakan ini untuk seluruh ASN, dan tentunya juga akan diikuti masyarakat yang  juga bisa membuat di rumah masing-masing," ujarnya.


Pihaknya menargetknya lubang biopori yang dibuat ASN sebanyak 27.000 lubang. Lubang biopori dibuat dengan diameter minimal 10-30 cm. Adapun kedalamannya minimal 50 - 120 cm. Selain berfungsi sebagai resapan, biopori juga berfungsi mengurangi sampah organik rumah tangga dan perkantoran.
Kepala BKD Kabupaten Sidoarjo Makhmud mengatakan jika pembuatan biopori ini merupakan bentuk kepedulian anggota Korpri terhadap lingkungan. Kegiatan tersebut untuk mendorong semangat dalam bekerja dan berkontribusi melayani kepentingan publik dan mewujudkan fungsinya sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa.


“Pada kesempatan ini kita akan mencanangkan pembuatan biopori sebanyak 60 titik disekitar Balai Desa Tropodo sebagai titik awal yang akan dilanjutkan oleh seluruh ASN Pemerintah Kabupaten Sidoarjo. Jumlahnya 13.500 orang ASN, setiap orang membuat 2 biopori sehingga akan ada 27.000 lubang biopori yang menyebar di wilayah Kabupaten Sidoarjo,” terang Makhmud. (*/dil/ful)