Rusia Janji Tidak Khianati Warga 4 Wilayah yang Ingin Gabung

Negara Rusia baru saja menggelar pemilihan perwakilan pemerintah di empat wilayah yang 'direbut' Moskow dari Ukraina. Keempat wilayah itu antara lain Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia.

Oct 5, 2023 - 13:03
Rusia Janji Tidak Khianati Warga 4 Wilayah yang Ingin Gabung

NUSADAILY.COM -JAKARTA -  Negara Rusia baru saja menggelar pemilihan perwakilan pemerintah di empat wilayah yang 'direbut' Moskow dari Ukraina. Keempat wilayah itu antara lain Donetsk, Luhansk, Kherson, dan Zaporizhzhia. 

Warga di keempat wilayah tersebut diklaim lebih memilih Rusia ketimbang Ukraina dalam hal kewarganegaraan.

"Karena bagaimana Rusia bisa mengkhianati orang-orang yang telah menunjukkan keinginan mereka untuk menjadi bagian dari negara kita? Mereka tidak ingin menjadi bagian dari (Ukraina)," kata Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Lyudmila Vorobieva di Jakarta, Rabu, 4 Oktober 2023 sebagaimana dilansir medcom.id. 

Ia mengatakan, warga di keempat wilayah itu senang dengan adanya pemilu lokal yang berlangsung pada 8-10 Oktober 2023. 

"Kami adalah bagian dari Rusia, warga negara Rusia. Mereka senang pada pemilu ini, mereka tidak mau kembali (ke Ukraina)," lanjut Lyudmila. 

Apa yang disampaikan Lyudmila, dibenarkan jurnalis RBTH Fauzan al-Rasyid. Ia menjadi salah satu pengamat yang diundang lembaga Rusia untuk mengamati pemilu tersebut. Fauzan mengatakan, ia sempat mewawancarai beberapa warga di Donetsk. 

"Saya mewawancarai mereka, kenapa mau ikut pemilu? Apakah ada paksaan untuk ikut pemilu ini? Dan mereka menjawab, 'tidak, ini keinginan kami yang ingin bergabung dengan Rusia.' Jadi mereka menegaskan tidak ada tekanan dalam keikutsertaan di pemilu ini," seru Fauzan. 

Pemilu di empat wilayah Ukraina yang diduduki Rusia dilakukan lebih dari satu tahun setelah aneksasi Rusia di sana.

Hasil pemilu itu sebagian besarnya ditolak komunitas internasional, dan hanya Korea Utara dan Suriah yang secara eksplisit bersedia mengakui. Terlepas dari itu, Rusia menggunakan pemungutan suara tersebut untuk mencoba melegitimasi pemerintahan mereka di empat wilayah Ukraina.(*)