Ridwan Kamil Imbau Warga untuk Terus Memantau Lingkungan Sekitar Usai Bom di Bandung
"Saya imbau RT/RW di Jawa Barat untuk terus memantau dinamika yang ada di lingkungan terdekatnya. Kalau ada hal-hal atau tamu yang mencurigakan segera diambil tindakan-tindakan yang terukur," katanya di Bandung, Rabu (7/12).
NUSADAILY.COM - BANDUNG - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau masyarakat tetap waspada dan tenang soal bom bunuh diri yang terjadi di Mapolsek Astana Anyar, Kota Bandung.
Pria yang akrab disapa Emil itu juga mengimbau Ketua RT dan RW untuk tetap memantau wilayahnya terkait pergerakan terorisme.
"Saya imbau RT/RW di Jawa Barat untuk terus memantau dinamika yang ada di lingkungan terdekatnya. Kalau ada hal-hal atau tamu yang mencurigakan segera diambil tindakan-tindakan yang terukur," katanya di Bandung, Rabu (7/12).
BACA JUGA : Pascaledakan Bom, 6 Tahanan di Polsek Astana Anyar Dipindahkan...
Emil menyampaikan, terdapat sembilan orang mengalami luka-luka, dan satu orang meninggal dunia dalam aksi teror bom bunuh diri tersebut.
"Disampaikan bahwa itu pelaku bom bunuh diri. Pak Kapolda melaporkan, ada korban si pelaku sendiri. Yang kedua, ada sekitar sembilan yang luka-luka, dan satu orang meninggal dunia, yaitu anggota polisi, yang tujuh orang masih dirawat," ujarnya.
Selain itu Emil juga mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang menghadapi permasalahan ini. Menurutnya, hingga saat ini kondisi Jawa Barat masih dalam keadaan aman terkendali.
"Insya Allah, Jawa Barat masih aman dan terkendali karena ini aksi kecil sporadis yang mencoba mengganggu psikologis warga Jawa Barat. Insya Allah, warga Jabar kuat dan tidak kalah oleh terorisme," tuturnya.
BACA JUGA : Kapolri Jelaskan Soal Temuan Belasan Kertas Penolakan RKUHP...
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD mengatakan jaringan terorisme masih hidup. Begitu pun dengan sel-sel terorisme yang menurutnya, kini sedang bergerak.
Mahfud menyampaikan itu saat mengunjungi lokasi bom bunuh diri di Polsek Tanah Anyar, Bandung, Rabu (7/12).
"Kita harus bekerja sama karena terorisme itu kalau sudah menjadi ideologi, deradikalisasinya harus sungguh-sungguh dan dipantau terus karena jaringannya masih hidup sepertinya sudah mati, tapi sel-selnya masih bergerak. Kalau sudah bergerak biasanya cepat," ujar Mahfud.(lal)