Perumus KUHP Beri Penjelasan Tentang Pasal-Pasal Perzinaan

ihak asing ikut menyoroti pengesahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru. Diantaranya soal butir yang tertuang pasal perzinaan.

Dec 11, 2022 - 18:33
Perumus KUHP Beri Penjelasan Tentang Pasal-Pasal Perzinaan
Illustrasi (foto: Freepick)

NUSADAILY.COM - JAKARTA - Pihak asing ikut menyoroti pengesahan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru. Diantaranya soal butir yang tertuang pasal perzinaan.

Menanggapi hal tersebut, salah satu tim perumus KUHP, Chairul Huda mengungkapkan bahwa, dalam produk hukum terbaru itu justru sebenarnya mengembalikan makna sesungguhnya dari pengertian zina itu sendiri.

BACA JUGA : Beberapa Pasal RKUHP yang Dinilai Pro-HAM Oleh Komnas HAM

"Justru kita sedang mengembalikan makna zina itu menurut kesadaran hukum masyarakat yang ada di dalam kamus itu," kata Chairul dalam acara MNC Polemik Trijaya bertajuk 'Pro Kontra KUHP Baru', Sabtu (10/12/2022).

Chairul menjelaskan, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), zina memiliki pengertian hubungan seksual di luar ikatan pernikahan.

"Kalau ada orang di luar nikah seks namanya zina. Dulu KUHL peninggalan Belanda yang berzina hanya mereka yang terikat perkawinan," ujar Chairul.

BACA JUGA : Menelisik Musabab Pemerintah dan DPR ‘Ngotot’ Sahkan RKUHP Ditengah Kontroversi

Namun, kata Chairul, pasal perzinaan menjadi ramai dan sorotan lantaran mereka menggunakan dalil hukum memasuki ruang pribadi.

"Iya satu sisi kalau hukum hanya mengekor masyarakat. Tapi hukum disini berdiri di depan, mengarahkan masyarakat bahwa nikah satu-satunya cara melegalkan hubungan seksual. Ini soal perspektif saja," tutup Chairul.

(roi)