Penjelasan Penelitian Mengenai Sosok Mistis Kuntilanak

Kuntilanak merupakan sosok mahkluk gaib berambut panjang, mengenakan pakaian putih dengan suara tawa nyarin dalam cerita-cerita rakyat Melayu. Hantu ini dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia, atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir.

Apr 8, 2023 - 21:46
Penjelasan Penelitian Mengenai Sosok Mistis Kuntilanak
Illustrasi (foto: Freepick)

NUSADAILY.COM - JAKARTA – Kuntilanak merupakan sosok mahkluk gaib berambut panjang, mengenakan pakaian putih dengan suara tawa nyarin dalam cerita-cerita rakyat Melayu. Hantu ini dipercaya berasal dari perempuan hamil yang meninggal dunia, atau wanita yang meninggal karena melahirkan dan anak tersebut belum sempat lahir.

Peneliti dan pengajar dari Universitas Bonn, Jerman, Timo Duile yang melakukan penelitian terkait mitos kuntilanak mengungkap bahwa narasi tentang hantu ini, yang ditemukan dalam cerita rakyat dan di mitos pendirian kota Pontianak, menggambarkan modernitas Melayu tertentu.

"Saat berurusan dengan hantu, narasinya secara eksplisit modern, karena mereka membentuk dan bergantung pada pemisahan antara budaya dan alam; beroperasi sebagai sebuah bentuk pencerahan, narasi mengubah alam menjadi objek bagi manusia perkembangan," tulis Timo dalam kesimpulan penelitiannya yang berjudul 'Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia'.

Pemisahan ini, menurut Timo, berkaitan dengan interaksi tiga pandangan, animisme, Islam, dan sains Barat. yang bersama-sama merupakan sistem kepercayaan tertentu. Islam dipandang sebagai kekuatan modernisasi yang termasuk dalam kategori yang sama dengan 'kepercayaan tradisional' atau animisme, tetapi juga tidak oposisi terhadap sains dan rasionalitas

Kata Timo, orang Dayak menerapkan animisme secara mimetik yang berkomunikasi dengan roh. Namun, ini menyiratkan upaya untuk menjinakkan roh. Animisme di narasi Kuntilanak bertujuan untuk menguasai alam dengan menambahkan lapisan agama konsep penunggu dan dengan demikian membedakan antara budaya (kota, pesisir) dan alam (pendalaman).

"Kuntilanak dengan demikian mewujudkan ketakutan dan irasionalitas tidak hanya perempuan tetapi juga kodrat sebagaimana dikontekstualisasikan dalam bahasa Indonesia kemodernan. Karena alam dan masyarakat tetap tidak berdamai, Kuntilanak akan tetap menghantui Nusantara," pungkasnya.

(roi)