Pemerintah China Seakan Balas Dendam pada Jack Ma, Bisnisnya ‘Diobok-obok’?

Semenjak mengkritik sistem keuangan pemerintah China menjelang akhir tahun 2020, kehidupan Jack Ma tak sama lagi. Harta kekayaannya anjlok, tak pernah lagi tampil di publik, dan sering berada di luar China. Bisnisnya pun banyak diobok-obok.

Jan 15, 2023 - 09:00
Pemerintah China Seakan Balas Dendam pada Jack Ma, Bisnisnya ‘Diobok-obok’?
Foto: AP Photo/Thibault Camus

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Semenjak mengkritik sistem keuangan pemerintah China menjelang akhir tahun 2020, kehidupan Jack Ma tak sama lagi. Harta kekayaannya anjlok, tak pernah lagi tampil di publik, dan sering berada di luar China. Bisnisnya pun banyak diobok-obok.

Seperti dikutip detikINET dari AFP, pemerintah China seakan balas dendam pada Jack Ma atas kritikannya yang pedas. Dalam pidatonya di September 2020, taipan itu mengatakan bank di China beroperasi dengan mentalitas "pegadaian" dan menuduh pengawas keuangan menghambat pertumbuhan perusahaan.

Beijing yang gusar langsung beraksi, konon atas perintah langsung presiden Xi Jinping. Ant Group tidak jadi berjualan saham karena dianggap tidak mematuhi ketentuan. Tak lama kemudian, Alibaba dijerat dengan rekor denda USD 2,75 miliar atas dugaan praktik bisnis tidak adil.

Terbaru, Jack Ma sudah tidak punya kendali lagi atas Ant Group seperti sebelumnya. Ia seakan dipaksa melepas kendalinya atas perusahaan fintech asal China tersebut. Perubahan itu diumumkan setelah pemegang saham setuju untuk membentuk ulang struktur pengambilan suara di perusahaan.

Setelah perubahan ini, Ant Group mengatakan tidak akan ada sosok yang memegang penuh kendali atas perusahaan. Ma saat ini memegang 50% kendali atas Ant Group, namun setelah restrukturisasi akan bersisa 6,2%.

Jack Ma mengendalikan Ant Group lewat saham yang ia pegang dan sering bertindak bersama pemegang saham lainnya. Namun Ant Group mengatakan pemegang saham setuju untuk tidak lagi bertindak bersama saat menggunakan hak suara, dan hanya akan memilih secara independen.

Jack Ma sendiri sepertinya sudah tidak begitu peduli dengan urusan bisnisnya itu atau memang dipaksa. Belakangan, ia giat mempelajari bisnis pertanian untuk membantu para petani di pedesaan China. Terakhir, ia terlihat berada di Thailand.(eky)