Gila! Presiden Putin Kerahkan Para Napi Ikut Perang di Ukraina

Aturan yang baru diteken Putin itu membuat mobilisasi ratusan ribu orang yang telah dijatuhi hukuman percobaan atau baru-baru ini dibebaskan dari penjara, yang sebelumnya dilarang bergabung dengan militer menjadi memungkinkan.

Nov 26, 2022 - 17:31

NUSADAILY.COM – MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin membuat manuver ngeri. Dia meneken aturan yang mewajibkan narapidana ikut perang di Ukraina.

Dilansir CNN, Senin (7/11/2022), Putin menandatangani Undang-Undang (UU) yang mewajibkan setiap narapidana berstatus warga negara Rusia yang dihukum penjara atas tindak kejahatan serius dipanggil dalam dinas militer terkait mobilisasi ke Ukraina.

UU itu berlaku untuk warga negara Rusia yang hukumannya belum dihapus atau dijatuhi hukuman luar biasa dalam tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, perdagangan narkoba dan tindak kejahatan serius lainnya.

Aturan yang baru diteken Putin itu membuat mobilisasi ratusan ribu orang yang telah dijatuhi hukuman percobaan atau baru-baru ini dibebaskan dari penjara, yang sebelumnya dilarang bergabung dengan militer menjadi memungkinkan.

Kelompok narapidana yang dikecualikan dari UU itu adalah mereka yang dihukum dalam kasus kejahatan seks terhadap anak, kasus pengkhianatan negara, kasus mata-mata atau terorisme.

Narapidana yang juga dikecualikan adalah mereka yang dihukum dalam kasus percobaan pembunuhan pejabat pemerintah, pembajakan pesawat, aktivitas ekstremis dan penanganan ilegal material nuklir juga zat radioaktif.

Putin, pada Jumat (4/11) lalu, menyatakan Kremlin telah memobilisasi 18.000 tentara tambahan. Angka itu melebihi target 300.000 tentara untuk berperang di Ukraina dari populasi warga umum berjenis kelamin laki-laki di Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan mobilisasi militer parsial yang mencakup pengiriman surat pemanggilan telah dihentikan setelah otoritas Moskow menyatakan target merekrut 300.000 personel telah terpenuhi.

Namun, perintah mobilisasi militer parsial yang diinstruksikan Putin hanya akan berakhir ketika Putin menandatangani perintah penghentian mobilisasi dalam dekrit resmi. Sebelum itu dilakukan, Putin berhak merekrut lebih banyak orang untuk bergabung wajib militer di masa mendatang.

Kepala pasukan Wagner Rusia yang terkenal, Yevgeny Prigozhin, telah memanggil para narapidana dari penjara-penjara Rusia untuk bergabung dengan kelompok tentara bayaran dalam pertempuran di Ukraina.

Amandemen UU yang ditandatangani Putin tidak terkait dengan dugaan rekrutmen Wagner tersebut. UU itu hanya berlaku untuk para narapidana yang dijatuhi hukuman bersyarat atau dibebaskan dari penjara.

Orang-orang ini biasanya harus berada di bawah pengawasan pihak berwenang selama 8-10 tahun hingga hukuman mereka dibatalkan. Mereka tidak boleh meninggalkan tempat tinggal dan harus mematuhi berbagai pembatasan yang berlaku.(han)NUSADAILY.COM – MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin membuat manuver ngeri. Dia meneken aturan yang mewajibkan narapidana ikut perang di Ukraina.

Dilansir CNN, Senin (7/11/2022), Putin menandatangani Undang-Undang (UU) yang mewajibkan setiap narapidana berstatus warga negara Rusia yang dihukum penjara atas tindak kejahatan serius dipanggil dalam dinas militer terkait mobilisasi ke Ukraina.

UU itu berlaku untuk warga negara Rusia yang hukumannya belum dihapus atau dijatuhi hukuman luar biasa dalam tindak pidana seperti pembunuhan, perampokan, pencurian, perdagangan narkoba dan tindak kejahatan serius lainnya.

Aturan yang baru diteken Putin itu membuat mobilisasi ratusan ribu orang yang telah dijatuhi hukuman percobaan atau baru-baru ini dibebaskan dari penjara, yang sebelumnya dilarang bergabung dengan militer menjadi memungkinkan.

Kelompok narapidana yang dikecualikan dari UU itu adalah mereka yang dihukum dalam kasus kejahatan seks terhadap anak, kasus pengkhianatan negara, kasus mata-mata atau terorisme.

Narapidana yang juga dikecualikan adalah mereka yang dihukum dalam kasus percobaan pembunuhan pejabat pemerintah, pembajakan pesawat, aktivitas ekstremis dan penanganan ilegal material nuklir juga zat radioaktif.

Putin, pada Jumat (4/11) lalu, menyatakan Kremlin telah memobilisasi 18.000 tentara tambahan. Angka itu melebihi target 300.000 tentara untuk berperang di Ukraina dari populasi warga umum berjenis kelamin laki-laki di Rusia.

Kementerian Pertahanan Rusia juga mengumumkan mobilisasi militer parsial yang mencakup pengiriman surat pemanggilan telah dihentikan setelah otoritas Moskow menyatakan target merekrut 300.000 personel telah terpenuhi.

Namun, perintah mobilisasi militer parsial yang diinstruksikan Putin hanya akan berakhir ketika Putin menandatangani perintah penghentian mobilisasi dalam dekrit resmi. Sebelum itu dilakukan, Putin berhak merekrut lebih banyak orang untuk bergabung wajib militer di masa mendatang.

Kepala pasukan Wagner Rusia yang terkenal, Yevgeny Prigozhin, telah memanggil para narapidana dari penjara-penjara Rusia untuk bergabung dengan kelompok tentara bayaran dalam pertempuran di Ukraina.

Amandemen UU yang ditandatangani Putin tidak terkait dengan dugaan rekrutmen Wagner tersebut. UU itu hanya berlaku untuk para narapidana yang dijatuhi hukuman bersyarat atau dibebaskan dari penjara.

Orang-orang ini biasanya harus berada di bawah pengawasan pihak berwenang selama 8-10 tahun hingga hukuman mereka dibatalkan. Mereka tidak boleh meninggalkan tempat tinggal dan harus mematuhi berbagai pembatasan yang berlaku.(han)