PDIP Bali Mengaku Sedih Melihat Baliho-Bendera Dicabut di Tempat Kunker Jokowi

“Saya mendapatkan informasinya sudah. Tapi kan tidak mau banyak berkomentar itu kan dari berita, intinya kita tidak terlalu jauh berkomentar, sangat sedih karena situasi itu terjadi di Bali. Tapi dengan kader-kader partai dan relawan saya tetap mengimbau kedamaian dan kondusivitas Bali yang menjadi skala prioritas, itu saja intinya," ujar pria yang juga Wali Kota Denpasar itu.

Nov 1, 2023 - 04:49
PDIP Bali Mengaku Sedih Melihat Baliho-Bendera Dicabut di Tempat Kunker Jokowi

NUSADAILY.COM – DENPASAR - Petugas Satpol PP melakukan pencabutan bendera PDIP dan baliho calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) di sekitar  Balai Desa Batu Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, sebelum Kunjungan Kerja (Kunker) Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), Selasa (31/10).

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Bali, I Gusti Jaya Negara buka suara terkait pencabutan bendera partainya dan penurunan baliho Ganjar-Mahfud di sekitar Balai Desa Batu Bulan pada Selasa ini.

Jaya Negara mengatakan, pada prinsipnya pihaknya menghimbau kepada para kader Partai PDIP Bali dan relawan Ganjar-Mahfud MD untuk tetap menjaga kedamaian dan kondusifitas di Bali.

“Saya mengimbau kepada kader-kader Partai PDIP dan pada relawan Bapak Ganjar-Mahfud tetap menjaga perdamaian dan kondusifitas di Bali, karena kita ini kan daerah tujuan wisata," kata dia saat dihubungi, Selasa.

Terkait penurunan baliho dan bendera Partai PDIP, pihaknya sudah mengetahuinya dan mendapatkan informasinya dan mengaku sedih atas peristiwa tersebut karena terjadi di Bali.

“Saya mendapatkan informasinya sudah. Tapi kan tidak mau banyak berkomentar itu kan dari berita, intinya kita tidak terlalu jauh berkomentar, sangat sedih karena situasi itu terjadi di Bali. Tapi dengan kader-kader partai dan relawan saya tetap mengimbau kedamaian dan kondusivitas Bali yang menjadi skala prioritas, itu saja intinya," ujar pria yang juga Wali Kota Denpasar itu.

Berdasarkan pantuan, pencabutan atribut partai dan pilpres itu dilakukan sekitar pukul 10.20 Wita. Jokowi tiba di Balai Desa Batu Bulan sekitar pukul 12.00 Wita.

Saat dikonfirmasi, Kepala Satpol PP Provinsi Bali Nyoman Rai Dharmadi mengatakan pencabutan bendera dan baliho terkait kontestasi politik itu dilakukan sesuai perintah dari Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.

Bukan hanya di Batu Bulan, dia mengatakan pencabutan bendera partai politik itu memang dilakukan di tiga lokasi Kunjungan Kerja (Kunker) atau kegiatan Jokowi di Kabupaten Gianyar serta di daerah Kota Denpasar, Bali.

“Yang pasti itu sesuai arahan Bapak Pj Gubernur terakhir, tadi sekitar jam setengah sembilan kami terima, kita tindaklanjuti segera.Ada tiga lokasi, kita netral saja kaitan dengan atribut partai kita cabuti sementara," ujar Dharmadi saat dihubungi.

Selain itu, dia menyatakan bukan hanya bendera dan baliho terkait PDIP hingga Ganjar saja yang dicopot petugas. Dia mengklaim yang lain pun dicabut, termasuk pula baliho PSI yang menampilkan wajah Ketum PSI Kaesang Pangarep, dan juga baliho PSI yang ada gambar Presiden Jokowi.

“Tidak memandang itu bendera PDIP, Ganjar-Mahfud MD, tidak ada urusannya, tidak ada kaitannya. (Pencabutan) itu untuk membangun suasana netral, itu sebenarnya. Itu, mungkin menurut saya, karena benar juga sih agar tidak terkesan memihak-pihak salah satu (capres)," tegas Dharmadi.

“Termasuk beberapa titik di Renon (Kota Denpasar), di (restoran) Bendega kan ada (foto) Kaesang, itu kan kita cabuti juga. Termasuk baliho ada gambarnya Bapak Jokowi pun yang di baliho PSI, kita cabuti, tidak masalah itu. Perintahnya begitu, kita lakukan sesuai dengan apa yang disampaikan ke kita," sambungnya.

Kemudian, saat ditanya apa pencabutan itu baliho dan bendera partai sudah dilakukan koordinasi dengan pihak partai yang berkaitan, Dharmadi menjawab pihaknya berkoordinasi dengan pihak Satpol PP Kabupaten Gianyar dan Kota Denpasar. Selain itu, sambungnya, waktunya sudah mendesak jadi harus cepat dicopot.

"Begini, karena itu sudah urgen waktunya juga, karena waktunya urgen dan komunikasi kita sudah coba kita lakukan oleh pihak kabupaten namun tidak ada jawaban. Karena itu perintah juga mengalir terus ke saya, Oya saya sampaikan ke anak-anak anggota Satpol PP Provinsi Bali untuk mencabuti sementara," ujarnya.

“Kan mencabuti bukan merusak, baik-baik kita. Nanti setelah itu silakan dipasang kembali, kita tidak merusak kok. Karena itu kita melaksanakan tugas sesuai amanah saja, arahan saja," lanjutnya.(han)