Mudik Lebaran Bawa Barang di Atap Mobil: Disarankan Pakai Roof Box

Menurut Instruktur dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, pengendara tidak direkomendasikan asal mengikat barang-barang bawaan di atap mobil.

Apr 13, 2023 - 10:00
Mudik Lebaran Bawa Barang di Atap Mobil: Disarankan Pakai Roof Box
Pemudik angkut barang di atap mobil (Foto: Andhika Prasetia/detikcom)

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pemudik yang menggunakan mobil pribadi biasanya membawa banyak barang. Bahkan, kerap kali barang bawaan itu diikat di atap mobil. Aman nggak sih?

Menurut Instruktur dan pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), Jusri Pulubuhu, pengendara tidak direkomendasikan asal mengikat barang-barang bawaan di atap mobil.

"Kenapa? Selain barang itu tidak aman, juga ini tidak aman buat orang lain. Kalau barang itu jatuh mungkin akan membahayakan pengguna jalan lain. Makanya disarankan pakai roof box," ucap Jusri dilansir dari detikcom.

Jika memang di bagasi tidak bisa menampung, Jusri menyarankan lebih aman menggunakan roof box atau boks yang terpasang di atap. Itu pun gaya berkendaranya harus disesuaikan lagi. Terutama soal kecepatan.

"Yang jelas kecepatan harus diturunkan, jangan 120 km/jam dia geber walaupun katanya aman," ucapnya.

Pastikan juga roof box memiliki roof rack dan bracket yang bagus dan kuat. Sebab, kata Jusri, ada kejadian roof box mobil terlepas.

Selanjutnya, Jusri menyarankan agar tidak memuat barang di roof box terlalu berlebihan. Sebaiknya muatan yang dibawa cukup 70% dari kapasitas maksimal roof box itu.

"Misalnya katakan dia 550 liter, jangan digunakan full 550 liter. Karena ingat, beban muatan itu hanya ditopang oleh beberapa kaki atau bracket yang rentan lepas. Walaupun brakcet kuat, tapi karena terpaan angin beban kerja si bracket akan semakin berat. Saya sarankan 70% dari kapasitas maksimal," ujarnya.

Jusri mewanti-wanti pemudik untuk tidak membawa barang-barang terlalu banyak saat mudik. Pengendara disarankan hanya membawa barang yang sekiranya dibutuhkan selama perjalanan. Sementara barang yang hanya diperlukan di kampung halaman sebaiknya dikirimkan menggunakan jasa ekspedisi.

"Kalau ruang penumpang diokupasi barang-barang, yang terjadi adalah sesak dan tidak nyaman. Tidak nyaman tadi akan membuat orang-orang di dalam kendaraan akan stres. Dia bisa sakit. Sering kalau mudik, anggota keluarga dalam satu mobil itu sampai di tujuan ada yang sakit, itu karena stres tadi di dalam kendaraan. Karena muatan yang begitu banyak, belum bau makanan yang dibawa. Apalagi barang-barang itu membuat tidak nyaman si sopir. Wah si sopir itu akan jauh lebih stres," katanya.

"Karena membawa barang-barang terlalu banyak, selain tidak membuat nyaman, juga terkait dengan bobot kendaraan. Akibatnya konsumsi bahan bakar boros dan umur komponen jadi pendek kayak suspensi, bushing-bushing," ucapnya.(eky)