Miris, Ibu di Kota Madiun Ini Ingin Jual Ginjal Untuk Perbaiki Laptop dan Tebus Ijazah Anak

May 31, 2023 - 20:40
Miris, Ibu di Kota Madiun Ini Ingin Jual Ginjal Untuk Perbaiki Laptop dan Tebus Ijazah Anak
Foto : Tangkapan layar Facebook Anita Megawati.

NUSADAILY.COM - KOTA MADIUN - Sebuah postingan di aplikasi Facebook akun Anita Megawati bikin trenyuh warganet, pasalnya Ia berniat menjual ginjalnya untuk membeli sebuah laptop untuk menebus ijazah sekolah anaknya. Berikut tulisannya:

"Assalamualaikum..... Mau bertanya disini adakah yang tahu dimana saya bisa jual Ginjal saya ?????. Agar bisa membeli sebuah Laptop untuk bisa menebus Ijazah sekolah anak saya. Mohon dikasih tau. Terimakasih sebelumnya . Ini nomor Whatsapp saya 085778051688," tulisnya di FB pada hari Senin (29/05/2023).

Belakangan pemilik akun Anita Megawati merupakan warga Jalan Bali gang XI Kota Madiun. Sementara anaknya Yoga Ilham Pradana bersekolah di SMPN 8 Kota Madiun.

Media ini kemudian mengkonfirmasi Anita Megawati, melalui nomor Whatsapp yang turut dituliskan di postingan itu.

"Saya ingin mengklarifikasi sebagaimana postingan saya kemarin terkait niatan menjual ginjal untuk mengganti perbaikan laptop. Itu spontanitas saya sendiri karena berpikiran dangkal. Saya takut ijazah anak saya ditahan," balas Anita melalui nomer whatsapp, Rabu (31/05/2023).

Anita beralasan, jika dirinya trauma di masa lalu terkait ijazahnya yang tertahan di tempatnya bersekolah. Dirinya mengaku belum konfirmasi kepada pihak sekolah maupun Dinas Pendidikan Kota Madiun terkait permasalahan yang dikhawatirkannya tersebut.

"Terus terang saya tidak ada tekanan dari manapun untuk menjual ginjal. Itu murni keinginan saya sendiri dan pemikiran saya0 sendiri. Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ungkapnya.

Daripada membebani orang lain, Anita pun memutuskan untuk bertanggung jawab dengan menjual ginjal. Dia hanya tidak ingin  kedepan anaknya putus sekolah.

"Saya tidak ingin anak saya putus sekolah itu saja," pungkas Anita.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun Lismawati, saat dikonfirmasi soal postingan di FB yang viral tersebut mengaku telah menemui Anita di rumahnya kemaren, pada Selasa (30/05/2023).

Berdasarkan keterangan orang tua yang bersangkutan, terkait laktopnya rusak ternyata belum pernah dikoordinasikan dengan pihak sekolah maupun dinasnya.

"Ya jelas kami kaget mendengar adanya statement penahanan ijazah sebelum laptop diganti. Karena ijazahnya saat ini masih berupa blangko di Dinas Pendidikan," papar Lismawati.

Menurut Lismawati, ibu Anita tidak perlu memperbaiki laptop fasilitas belajar yang rusak. Perbaikan akan ditanggung pemerintah, Ia tidak perlu mengganti apalagi sampai menjual ginjalnya.

"Laptop ini sistemnya memang pinjam pakai. Kebetulan anak dari yang bersangkutan sudah lulus kelas IX, laptop cukup dikembalikan saja," imbuhnya.

Soal klausul perbaikan atau mengganti apabila laktop rusak atau hilang karena kesalahan pemakai. Tetapi tentu juga melihat kondisi masyarakat.

Dia tak membantah adanya klausul perbaikan ketika laptop rusak dan mengganti tatkala hilang. Kecuali permasalahan teknis dari laptop itu sendiri. Hal itu sebagai bentuk kontrol agar penerima fasilitas hati hati.

"Tentu ada ya pengecualian - pengecualiannya. Melihat kondisi ekonomi masyarakat penerima fasilitas tersebut juga. Pengecualian bisa dilakukan apabila masyarakat dalam kondisi yang benar - benar membutuhkan bantuan," pungkasnya.

Dicontohkannya, seperti yang dialami Ibu Anita, selain masalah ekonomi, suami Anita juga enggan ikut bertanggung jawab karena berstatus ayah tiri bagi anaknya tersebut. (*/nto).