Meski Ditentang WTO dan Diwanti-wanti IMF Jokowi Bertekat Teruskan Hilirisasi

Jokowi juga mengatakan, kebijakan hilirisasi bahan mentah akan terus dilanjutkan meski Indonesia kalah dalam gugatan larangan ekspor nikel World Trade Organization (WTO).

Aug 1, 2023 - 04:13
Meski Ditentang WTO dan Diwanti-wanti IMF Jokowi Bertekat Teruskan Hilirisasi
Foto ANTARA

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut Hilirisasi akan berlanjut meski Dana Moneter Internasional (IMF) meminta pemerintah untuk mempertimbangkan penghapusan kebijakan larangan ekspor nikel dan tidak meluas pada komoditas lain.

"Hilirisasi harus kita teruskan meskipun digugat WTO, meskipun diberi peringatan IMF, apapun barang ini harus kita teruskan," kata Jokowi dalam dalam Pengukuhan Pengurus Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) 2023-2028, Senin (31/7).

Jokowi juga mengatakan, kebijakan hilirisasi bahan mentah akan terus dilanjutkan meski Indonesia kalah dalam gugatan larangan ekspor nikel World Trade Organization (WTO).

Jokowi mengatakan hilirisasi membawa manfaat termasuk dalam pembukaan lapangan kerja.

Ia mencontohkan hilirisasi nikel di Sulawesi Tengah telah menyediakan lapangan kerja bagi 71.500 tenaga kerja dari sebelumnya 1.800 tenaga kerja.

Kemudian di Maluku Utara sebelum hilirisasi hanya ada 500 orang yang bekerja di pengolahan nikel. Namun setelah ada hilirisasi naik menjadi 45.600 pekerja.

Tak hanya dari sisi lapangan kerja, Jokowi mengatakan negara juga mendapat keuntungan atas hilirisasi dari pajak pertambahan nilai (PPN), pajak penghasilan (PPh), royalti, dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP).

Ia memberi contoh negara mendapat pendapatan yang besar dari hilirisasi nikel di Morowali, Sulawesi Tengah. Namun ia enggan menyebutkan jumlah yang didapatkan negara dari hilirisasi nikel di wilayah itu.

"Saya sebetulnya mau buka yang di Morowali negara dapat berapa, tapi ini rahasia Dirjen Pajak, tapi besar sekali. Saya kaget juga dapat angkanya," kata Jokowi.(sir)