Komite E-Kraf Kota Batu Terbentuk, Pemkot Batu Gelar Business Matching Bangga Produk Lokal

Nov 1, 2023 - 18:07
Komite E-Kraf Kota Batu Terbentuk, Pemkot Batu Gelar Business Matching Bangga Produk Lokal
Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewei melakukan pengukuhan Komite Ekonomi Kreatif Kota Batu

NUSADAILY.COM - KOTA BATU - Komite Ekonomi Kreatif (E-Kraf) Kota Batu resmi terbentuk. Pengukuhan Komite E-Kraf ini dilakukan Pj Walikota Batu, Aries Agung Paewei bersamaan dengan bussines matching bangga produk lokal di Graha Pancasila Pemkot Batu, Rabu (1/10/2023). Komite E-Kraf berisi pelaku ekonomi lokal hingga perwakilan akademisi dan birokrat Kota Batu. 

Business Matching Bangga Produk Lokal merupakan inovasi Pemerintah Kota Batu mendorong tumbuh dan berkembangnya roda perekonomian di kota yang mendapat julukan kota wisata ini. Sebanyak 130 pelaku usaha Kota Batu hadir menyemarakkan kegiatan ini. Kesemarakan kegiatan ini sangat tampak di sesi satu maupun sesi kedua. Pada sesi pertama peserta disuguhi  talk show bertema Outlook Ekonomi Kota Batu Tahun 2024 dan pemaparan P3DN. Pada talk show ini, Aries terjun langsung memberikan berbagai ilmu pada pelaku usaha. Saat memberikan pemaparan, Aries  didampingi tenaga ahli Walikota Bidang Perekonomian dan Keuangan Prof Dr. Chandra Fajri Ananda, Ph.D. serta Tenaga Ahli Walikota Bidang Pertanian dan Tata wilayah Prof. Ir. Sukir Maryanto, Ph.D.

Demikian pula di sesi kedua, peserta disuguhi talk show dengan tema Inisiatif, Kolaborasi, dan Inovasi menuju Bangga E-Lokal Berkelanjutan. Beberapa tokoh tampak hadir untuk menjadi pemateri seperti Prof. Dr. Ir. Annis Chatur Adi, M.Si, Dr. Syaiful Iqbal, Ketua PHRI Kota Batu Sujud Hariadi dan Wakil Ketua Ekraf Kota Batu Herman Aga. 

Pj Walikota Batu Aries Agung Paewai mengungkapkan, program ini bertujuan untuk mewujudkan kemandirian ekonomi. Baik secara tematik maupun inklusif. Hal tersebut juga akan berkesinambungan dengan pertumbuhan ekonomi yang positif. Menurutnya, program ini adalah pertemuan bisnis antara pemerintah dan pelaku usaha. Dalam upayanya juga memperkenalkan produk lokal dari pelaku usaha.

“Dengan adanya program ini maka akan tercipta sinergitas dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Terutama dalam ekosistem UMKM dan koperasi di tataran lokal," terangnya.

Pelaku usaha yang terlibat dalam program ini yaitu, UMKM, badan usaha milik petani, PHRI, dewan kesenian, dan berbagai komunitas lokal. Ditambahkan Aries, ke depan pemerintah, pelaku bisnis, dan masyarakat akan mampu mewujudkan kota batu yang adil, makmur, sejahtera dan perekonomian yang terus tumbuh. "Kita harus bangga dengan e-lokal. Semakin lokal semakin bangga," ungkapnya.

Aries menambahkan, dengan adanya E-lokal menunjukkan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjalin hubungan yang jelas dengan masyarakat. Sehingga produk-produk lokal bisa masuk dalam E-Lokal dan pelaku usaha tidak perlu ragu dalam memasarkan produknya.

Sekadar diketahui, Bangga E-Lokal telah diresmikan Pemkot Batu di Graha Pancasila, Balai Kota Among Tani, pada Selasa (27/6/23) lalu. Platform elektronik ini dihadirkan sebagai sarana untuk memasarkan produk lokal.

Bangga E-Lokal merupakan sistem pengadaan secara elektronik ini juga fokus untuk memfasilitasi transaksi secara online antara pelaku usaha lokal dan pemerintah daerah. Platform ini menghadirkan 3 etalase inklusif. Yakni etalase jasa penyelenggara, jasa penyewaan, dan produk unggulan Kota Batu. 

“Bangga E-Lokal ini diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengusaha lokal untuk bersaing dan menyediakan jasa kepada pemerintah daerah,” ujar Kepala Bagian Pengadaan Barang dan Jasa Setda Kota Batu, Dian Fachroni Kurniawan.

Dengan Bangga E-Lokal, masyarakat dapat lebih mengenal, mendukung, dan memanfaatkan produk dan jasa yang dihasilkan oleh pengusaha lokal, sehingga ekonomi lokal dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Sementara itu Herman Aga, Wakil Ketua Komite  E-kraf Kota Batu mengungkapkan, aplikasi Bangga E-Lokal  ini adalah wujud nyata pemerintah dalam upayanya mengoptimalkan daya serap market produk-produk lokal  dan juga pengusaha lokal untuk bisa bersaing dalam menyediakan barang dan jasa kepada pemerintah daerah melalui e-katalog. 

“Ini adalah peluang yang baik, yang tentu saja ini harus dibarengi dengan adanya kreasi dan inovasi dan standar kualitas dari pelaku-pelaku ekonomi kreatif yang menjadikan produk-produk lokal mampu bersaing dengan produk-produk dari luar,’’ ungkap Herman Aga. 

Ditambahkan, Bangga produk lokal dan semakin lokal semakin bangga semoga tidak hanya sekadar menjadi jargon tetapi terwujud dalam tindakan  yang nyata.

Ditanya tentang jumlah pegiat ekonomi kreatif di Kota Batu, Herman belum bisa memastikan. Pihaknya berjanji pendataan pegiat E-kraf di Kota Batu akan menjadi salah satu prioritas program Komite Ekonomi Kreatif yang terdiri dari Akademisi, pelaku bisnis, komunitas, pemerintah dan media.

"Setelah dilantik, kami akan menyusun identifikasi, pemetaan dan zonasi pengembangan pelaku ekonomi kreatif di Kota Batu," pungkasnya. (wan)