Ketika Ganjar Mengaku Gelisah dan Terusik Putusan MK, Anies Mengaku Fokus Agenda Perubahan

"Kami fokus pada agenda kita untuk menghadirkan keadilan karena itu kita bilang adil makmur untuk semua, yang kami pikirkan adalah bagaimana masyarakat bisa merasakan perubahan," kata Anies di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).

Nov 12, 2023 - 23:02
Ketika Ganjar Mengaku Gelisah dan Terusik Putusan MK, Anies Mengaku Fokus Agenda Perubahan

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Bakal capres PDIP Ganjar Pranowo gelisah dan terusik terkait putusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal syarat usia capres-cawapres tetap berlaku meski hakim MK Anwar Usman dinyatakan melakukan pelanggaran etik berat oleh MKMK.

Bakal Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, tak banyak mengomentari hal itu dan mengaku fokus pada agenda perubahan.

"Kami fokus pada agenda kita untuk menghadirkan keadilan karena itu kita bilang adil makmur untuk semua, yang kami pikirkan adalah bagaimana masyarakat bisa merasakan perubahan," kata Anies di Hotel Grand Paragon, Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).

Anies menyebut Koalisi Perubahan fokus memperluas lapangan pekerjaan. Dia juga mengaku ingin menghadirkan pelayanan kesehatan hingga pendidikan yang lebih baik.

"Lapangan pekerjaan lebih luas, kesehatan lebih baik, pendidikan terjangkau, itu fokus kita, dan itu lah yang sekarang kita kerjakan terus," ujar Anies.

Menurut Anies, pihaknya ingin agenda yang ditawarkan terlaksana. Dia tak banyak berkomentar soal putusan MK yang menjadi dasar Wali Kota Surakarta (Solo) Gibran Rakabuming Raka bisa menjadi bakal cawapres mendampingi Prabowo Subianto.

"Siapa pun yang ada di dalam arena kontestasi, itu biarlah keputusan-keputusan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga yang ada. Baik partai, baik kemudian komisi, tapi bagi kami yang penting adalah bagaimana agenda itu terlaksana," imbuhnya.

Sebelumnya, Ganjar menyoroti kondisi politik saat ini setelah keluarnya putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) yang menyatakan Anwar Usman melanggar etik berat sehingga dicopot dari Ketua MK. Ganjar mempertanyakan mengapa putusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat bisa lolos begitu saja.

"Saya tercenung memantau perkembangan akhir-akhir ini tentang kondisi politik setelah putusan MKMK. Saya mencoba diam sejenak, saya merenungkan bangsa ini ke depan. Saya mencermati kembali kata demi kata, kalimat demi kalimat dari putusan itu yang menjadi pertimbangan dan dasar Majelis Kehormatan MK," kata Ganjar melalui rekaman video yang diunggah di Instagramnya seperti dilihat, Sabtu (11/11/2023).

"Dari situ saya semakin gelisah dan terusik mengapa sebuah keputusan dari sebuah protes dengan pelanggaran etik berat dapat begitu saja lolos, apa ada pertanggungjawabannya kepada negara," lanjutnya.

Ganjar juga mempertanyakan mengapa putusan tersebut masih dijadikan landasan hukum dalam bernegara. Menurutnya, hal itu seperti cahaya yang menyilaukan dan menyakitkan mata.

"Mengapa keputusan dengan masalah etik, di mana etik menjadi landasan dari hukum, masih dijadikan rujukan dalam kita bernegara. Mengapa hukum tampak begitu menyilaukan dan menyakitkan mata sehingga kita rakyat sulit sekali memahami cahayanya," ujarnya.(han)