‘Jurrasic Park’ di Dunia Nyata! CIA Punya Rencana Bangkitkan Kembali Hewan Purba Punah

CIA hendak mengerjakan riset untuk membangkitkan lagi hewan-hewan purba yang punah, seperti di antaranya Mammoth berbulu. CIA lebih dahulu meminta dana kepada perusahaan investasi, In-Q-Tel. Mereka lalu memberikan dana itu kepada perusahaan teknologi yang berbasis di Texas, Colossal Biosciences.

Nov 26, 2022 - 17:00

NUSADAILY.COM – JAKARTA – Kebanyakan dari kita mungkin sudah tidak asing dengan film “Jurrasic Park”. Cerita sekumpulan ilmuwan yang berhasil membangkitkan kembali Dinosaurus berkat teknologi kloning DNA yang tersimpan dalam nyamuk purba. Lantas, bagaimana jadinya jika hal tersebut diterapkan di dunia nyata?

Melansir LiveScience, Badan Intelijen Amerika Serikat (CIA) saat ini berencana mewujudkan hal tersebut. Mereka hendak mengerjakan riset untuk membangkitkan lagi hewan-hewan yang punah, seperti di antaranya Mammoth berbulu.

CIA lebih dahulu meminta dana kepada perusahaan investasi, In-Q-Tel. Mereka lalu memberikan dana itu kepada perusahaan teknologi yang berbasis di Texas, Colossal Biosciences.

BACA JUGA: Hii Ngeri… Ilmuwan Cangkok Jantung Babi ke Orang Meninggal, Buat Apa?

Melansir CNN, menurut perusahaan itu, tujuan perusahaan tersebut adalah "melihat Mammoth berbulu berkeliaran di daerah tundra sekali lagi".

Demi hal itu, Colossal menggunakan rekayasa genetika, menggunakan teknologi untuk mengedit DNA organisme.

Selain Mammoth berbulu, Colossal juga berniat membangkitkan lagi Macan Tasmania yang punah di sekitar tahun 1930an. Bagi CIA, membangkitkan hewan-hewan itu bukanlah misi utama mereka.

CIA ingin melihat teknologi rekayasa genetika itu berhasil atau tidak.

"Secara strategis, ini bukan soal para mammoth berbulu melainkan soal kemampuan (teknologi rekayasa " kata pejabat senior In-Q-Tel.

Dengan teknologi edit DNA, para ilmuwan bisa memasukkan karakteristik tertentu kepada sekuens DNA gajah modern. Alhasil, secara genetika, gajah-gajah itu mirip dengan para Mammoth berbulu tersebut.

Nantinya, hewan hasil rekayasa ini tak terlihat seperti Mammoth. Boleh jadi, tampilannya seperti gajah modern, namun dengan karakter mirip mammoth berbulu.

Menurut unggahan In-Q-Tel, investasi terhadap proyek ini akan membantu pemerintah AS "mengatur etika dan standar teknologi" untuk rekayasa genetika dan menjaga AS tetap unggul dari negara-negara lain yang tertarik.

BACA JUGA: Porsche Kolab dengan Jennie BLACKPINK, Tambah ‘Setrum’...

Di sisi lain, usaha membangkitkan kembali hewan yang punah tentunya mengundang pro kontra.

Melansir Gizmodo, kritik dilontarkan berkaitan dengan habitat hewan-hewan itu yang sudah tak ada lagi.

Selain itu, ketimbang menghabiskan dana membangkitkan hewan yang punah, bakal lebih baik untuk menghabiskan dana melindungi satwa-satwa yang terancam punah.

Akan tetapi, para pendukung proyek ini menyebut, dua hal tersebut merupakan hal yang berbeda.

Selain itu, pendiri Colossal, George Church mengatakan, misi membangkitkan Mammoth bukan sekadar untuk gaya-gayaan. Menurutnya, hal ini bisa membantu mengobati virus herpes di antara gajah Asia.(lna)