Ikut Berduka, Kiai Maman Kenang Kedekatan dengan Doni Monardo
NUSADAILY.COM – JAKARTA - Wafatnya mantan kepala BNPB Letjen (Purn) Doni Monardo pada Minggu (3/12/2023) kemarin, membawa duka bagi kalangan, salah satunya anggota komisi VIII DPR RI KH Maman Imanulhaq. Baginya, selain sebagai mitra kerja di komisi VIII saat menjabat sebagai kepala BNPB, almarhum adalah sosok yang memiliki kerpibadian baik dan menyenangkan dalam berdiskusi.
Legislator yang kerap disapa Kiai Maman itu mengenang kedekatan dirinya dengan almarhum semasa hidupnya. Dia bercerita Doni yang pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres itu beberapa kali singgah di Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi Majalengka yang diasuhnya.
Saat kunjungannya, kata Kiai Maman, Doni barbincang bincang soal pepohonan yang tumbuh di Ponpes miliknya.Karena bagi almarhum Doni pohon itu penting untuk mitigasi bencana.
“Sebuah percakapan di bawah pohon besar saat Pak Doni datang ke Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, saya ngobrol banyak dengannya soal pentingnya mitigasi bencana dan itu bisa dilakukan lewat sebuah kebiasaan baik dari masyarakat yaitu menanam pohon termasuk menanam pohon di depan rumah atau halaman rumah," ucapnya kepada Wartawan Senin (4/12/2023).
Kiai Maman menyebut, saat itui perbincangan semakin menarik takkala Doni mengomentari pohon besar mirip pohon beringin. Kepadanya ia mengungkapkan ingin menanam pohon tersebut di banyak tempat.
"Pembicaraan semakin asyik ketika kita membicarakan satu pohon sejenis pohon beringin yang kebetulan tumbuh besar di samping rumah saya. Beliau bilang 'pohon ini bagus banget, aku ingin menyemai benihnya sehingga bisa ditanam di beberapa tempat'. Beliau menyebutkan pohon itu sejenis atau sekeluarga dengan pohon beringin tapi berbeda dengan pohon beringin. Akarnya tidak merusak," ujarnya.
Doni bahkan sempat memberikan petuah singkat tentang pohon. Kiai Maman mengingat kata-katanya sebagai nasehat bagi banyak orang. Kata Doni, manusia itu harusnya seperti pohon ini yang menjulang tinggi namun akarnya tetap menancap ke bumi namun tidak merusak lingkungan sekitarnya.
Kabar kepergian Doni Monardo membuatnya begitu merasa kehilangan. Juru bicara Timnas AMIN ini mengaku sangat dekat dengan Doni Monardo karena menjadi mitra Komisi VIII selama keduanya menjabat.
"Saya mengenal Pak Doni sangat dekat karena sebagai mitra komisi VIII. Satu-satunya kepala badan setingkat kementerian yang menjelaskan dengan detail bahkan membuat contoh," ungkapnya
Setiap berbincang dengan Doni Monardo, Kiai Maman menyebut selalu ada gorengan sukun di tengah-tengah mereka. Kiai Maman mengatakan bahwa pohon sukun tidak hanya bisa mencegah bencana tapi juga menjadi tanaman produktif.
"Selalu ada gorengan sukun di meja kami untuk menjelaskan menanam sukun bukan hanya sekedar untuk mencegah bencana erosi tapi juga menjadi tanaman yang produktif hasil jual buah-buahan apalagi kalau sudah diolah itu menjadi sangat tinggi dia mencontohkan kalau 10 pohon ditanam dan biaya sekitar Rp 3 juta maka 4 tahun kemudian bisa menghasilkan sekitar Rp30 juta bayangkan saja sangat-sangat produktif," tandasnya.
Seperti diketahui, Mantan kepala BNPB Letjen TNI (Pur) Doni Monardo, meninggal dunia pada Pukul 17,35 WIB Minggu 3 Desember 2023 kemarin, Ia menghebuskan nafas terakhirnya setelah lama dirawat di rumah sakit, bahkan selama dirawat Presdien Joko Widodo dan Jendral TNI Dudung Abdurrahman yang saat itu masih menjabat Kasad mentyempat diri untuk menjenguknya.
Kabar meninggalnya Doni Monardo itu disampaikan oleh staf khusus kepala BNPB Egy Massadiah kepada wartawan melalui pesan berantai grup whastapp.Disebutkan, jika Doni meninggal dunia sore ini tepat pukul 17.35 WIB.
“Telah meninggal dunia Letjen TNI Purn DR HC Doni Monardo (kelahiran,10 Mei 1963) pada hari Ahad 3 Desember 2023, pukul 17.35.” bunyi pesan itu. (sir/wan)