Gibran Pertanyakan yang Tawari Ganjar Menteri di Kabinet Prabowo Siapa?

"Yang menawari siapa? Siapa yang menawarkan?" katanya." kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (27/3).

Mar 27, 2024 - 18:48
Gibran Pertanyakan yang Tawari Ganjar Menteri di Kabinet Prabowo Siapa?

NUSADAILY.COM – SOLO - Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka menanggapi klaim rivalnya, Ganjar Pranowo mendapat tawaran jabatan menteri di kabinet Prabowo Subianto.

Putra Presiden Joko Widodo itu mengatakan penyusunan kabinet masih membutuhkan proses panjang.

Gibran yang kini masih menjabat Wali Kota Solo itu mengaku tidak tahu tawaran yang dimaksud Ganjar.

Ia justru balik bertanya dari mana Ganjar mendapat tawaran kursi menteri tersebut.

"Yang menawari siapa? Siapa yang menawarkan?" katanya." kata Gibran saat ditemui di Balai Kota Solo, Rabu (27/3).

Sebelumnya, Prabowo dan Gibran secara terpisah sempat menyatakan bakal merangkul Paslon 01, Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Paslon 03, Ganjar Pranowo-Mahfud MD usai Pilpres. Pernyataan tersebut disampaikan di beberapa kesempatan.

Gibran tidak menjawab saat ditanya apakah merangkul yang dimaksud dapat diartikan sebagai tawaran jabatan menteri di kabinetnya. Namun ia mengaku tidak tahu pihaknya hingga saat ini tidak pernah menawarkan jabatan tertentu kepada Ganjar

"Lha mau nggak (dirangkul)? Kalau penawarannya saya enggak tahu. Setahu saya enggak ada penawaran seperti itu," katanya.

Lebih lanjut, Gibran menegaskan penyusunan kabinet membutuhkan proses panjang. Presiden dan Wakil Presiden terpilih masih harus berbicara dengan banyak pihak untuk menentukan siapa pejabat yang akan menjadi para pembantu presiden tersebut.

"Itu masih dibicarakan nanti. Masih nanti itu ya. Masih lama. Masih harus diskusi dan lain-lain," katanya.

Sebelumnya, Ganjar Pranowo mengklaim ditawari masuk dalam kabinet Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka yang telah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024.

Ganjar mengaku telah menolak tawaran tersebut dan lebih memilih berada di luar pemerintahan jika putusan MK tak mengubah ketetapan KPU.

"Saya sampaikan terima kasih, lebih baik diberikan kepada pemenang untuk sebebas-bebasnya memilih dan jauh lebih baik kalau kelompok yang sudah mendukung itu yang diutamakan, bukan saya, tidak fair," kata Ganjar di Jakarta, Selasa (26/3).(han)