Gawat! Gempa Turki – Suriah Bisa Sebabkan Gempa M 7.8 di China Dalam Kurun 3 Tahun
Pada tanggal 12, sebuah artikel berjudul Gempa Turki-Suriah Dapat Menyebabkan Gempa Bumi Berkekuatan 7-8 di China dalam 3 Tahun" tersebar luas di Internet Dan menarik perhatian netizen.
NUSADAILY.COM – BEIJING - Pada tanggal 12, sebuah artikel berjudul Gempa Turki-Suriah Dapat Menyebabkan Gempa Bumi Berkekuatan 7-8 di China dalam 3 Tahun" tersebar luas di Internet Dan menarik perhatian netizen. Dalam hal ini, pakar gempa mengatakan kepada reporter "Global Times" bahwa tidak perlu panik tentang hal ini, dari perspektif probabilitas dan statistik, kesimpulan ini tidak memiliki arti khusus.
Artikel ini mengutip makalah yang diterbitkan dalam jurnal otoritatif "Gempa Bumi", yang merupakan jurnal otoritatif inti dari penelitian gempa bumi nasional. Menurut makalah tersebut, ketika tingkat pelepasan energi gempa tahunan sabuk Eurasia lebih tinggi dari 50% dan disertai dengan gempa berkekuatan 8 atau lebih, akan ada kemungkinan beberapa gempa berkekuatan 7 atau lebih atau lebih atau 8 di daratan Cina dalam 3 tahun Hubungan tersebut lolos uji signifikansi pada taraf signifikansi 10%. “Tingkat signifikansi 10%” berarti kemungkinan hasil di atas salah 10% dan kemungkinan benar 90%.
Artikel online ini mengatakan: Dilihat dari hasil penelitian makalah ini, itu setara dengan gempa Turki yang memberi kita peringatan dini Kejadiannya memberi tahu kita bahwa akan ada kemungkinan 90% gempa berkekuatan 7-8 di Cina dalam waktu 3 tahun ke depan. , meskipun kita tidak mengetahui waktu dan tempat gempa secara spesifik, namun peringatan dini ini sangat berharga dan langka. Pada tanggal 6 Februari, gempa bumi berkekuatan 7,8 skala Richter melanda Turki.Sampai sekarang, lebih dari 28.000 orang di Turki dan Suriah telah tewas akibat gempa tersebut. Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan gempa itu adalah bencana terburuk yang diderita kawasan itu dalam satu abad.
BACA JUGA : Korban Tewas Akibat Gempa Turki dan Suriah Bertambah, Kini...
Menurut berita yang dirilis oleh China Earthquake Network, pada tahun 2022, akan ada 726 gempa berkekuatan 3,0 ke atas di negara saya, termasuk 10 gempa berkekuatan 6,0 hingga 6,9, dan 0 gempa berkekuatan 7,0 atau lebih. Pada tahun 2022, akan terjadi 112 gempa berkekuatan 6,0 ke atas di dunia, termasuk 105 gempa berkekuatan 6,0 hingga 6,9, 7 gempa berkekuatan 7,0 hingga 7,9, dan 0 gempa berkekuatan 8,0 atau lebih. Pemberitaan juga menunjukkan bahwa salah satu ciri aktivitas seismik global pada tahun 2022 adalah aktivitas gempa bumi global dengan magnitudo 7,0 ke atas jelas lemah. Pada tahun 2022, tidak akan ada gempa bumi dengan kekuatan 8,0 atau lebih di dunia, dan akan ada 7 gempa bumi dengan kekuatan 7,0 atau lebih di dunia, yang secara signifikan lebih rendah dari frekuensi tahunan rata-rata (20 kali) sejak 1900 dan merupakan level terendah sejak 1900.
Selain itu, Sun Shihong juga percaya bahwa bahaya yang disebabkan oleh gempa bumi adalah masalah yang sangat rumit, yang hanya dapat dinilai berdasarkan faktor komprehensif seperti waktu dan lokasi spesifik gempa bumi, dan tidak mungkin melakukan analisis komparatif antar negara. . "Pernah ada gempa bumi dalam sejarah. Levelnya sangat tinggi tetapi tidak ada korban jiwa, dan ada juga gempa bumi yang menyebabkan bencana susulan yang memakan banyak korban. Misalnya, Gempa Besar Kanto di Jepang pada tahun 1923 menyebabkan kebakaran. Salah satu alasan mengapa gempa Turki sangat berbahaya adalah karena melibatkan banyak kota besar dan menengah. Ini adalah daerah padat penduduk." (Mdr1)
