Derita Petani Magetan, Tanaman Tomatnya Mati Mengering Diserang Hama Ini

Biaya garap, benih, pupuk, obat obatan mahal. Tanaman tomat yang mulai belajar berbuah mati mengering akibat serangan hama Thrips yang sulit dibasemi.

May 10, 2023 - 02:57
Derita Petani Magetan, Tanaman Tomatnya Mati Mengering Diserang Hama Ini
Foto : Tanaman tomat milik petani di desa Sumberagung Plaosan Magetan ini perlahan lahan mati mengering diserang hama Trips. Selasa (09/05/2023).

NUSADILY.COM - MAGETAN - Para petani tomat di Desa Sumberagung Kecamatan Plaosan Kabupaten Magetan dipusingkan oleh serangan hama jenis Thrips. Akibatnya tanaman yang mulai belajar berbuah itu mengering dan mati. Berbagai upaya telah dilakukan petani, mulai dari penyemprotan denagan insektisia hingga pemasangan lampu dilakukan namun hama jenis ini seakan sulit dibasemi.

Salah satunya tanaman milik petani setempat, Eko Hariyanto (25) ini. Tanaman tomatnya yang baru dipanen sebanyak dua kali sebagian besar mati mengering sisanya rontok sebelum masak.

"Iya, diserang hama jenis Thrips, binatangnya kecil kecil berwarna putih mirip kreki pada ayam. Hama ini bila tidak diperhatikan secara seksama tidak terlihat karana bersembunyi di ketiak daun. Bila sudah terjangkiti ini daun akan keriting dan mengering dari atas ke bawah," kata Eko kepada nusadaily.com, Selasa (09/05/2023).

Otomatis bila sudah daun keriting, lanjutnya, tomat tidak mau berbunga, buah yang sudah ada akan rontok. Tomat idealnya bisa dipanen sebanyak 10 kali lebih, sedang ini baru dua kali sudah rusak.

"Ya rugi, bila harganya jual tomat diangka Rp2000 belum biaya garap biaya perawatan dan pupuk pun mahal. Ini saja baru balik modal ibaratnya karena harga tomat Rp6500 perkilo, tetapi tomat sudah terlanjur mati meski harganya bagus. Makanya kami lakukan penyemprotan dengan insektisida. Mudah mudahan masih ada sisa," harap Eko.

Sementara itu Sadikun (55) petani lain di desa tersebut mengaku, hama tersebut tidak hanya menyerang tanaman tomat tetapi juga menyerang tanaman cabai dan ketimun milik petani lain.

"Sama, cabai dan ketimun juga diserang hama tersebut. Daun cabai keriting dan bule tidak mau berbuah. Untuk mentimun juga sama daun keriting bunganya rontok sebelum menjadi buah," ungkapnya.

Menurut Sadikun ada kurang lebih 4 hektar tanaman tomat, cabai dan ketimun di desanya terserang hama Thrips tersebut. Belum ada upaya dari PPL atau dinas terkait untuk mendampingi petani.

"Merajalelanya hama ini mungkin juga akibat cuaca buruk. Hampir sebulanan hujan turun pada malam hari ya. Kami harap ada bantuan obat obatan dari pemerintah saat ini agar kami tidak merugi banyak. Seperti diketahui apa apa mahal saat ini," pungkas Sadikun (*/nto).