Demokrat Tolak Usul PSI Jokowi Pimpin Barisan Nasional

"Tidak mungkin partai mau menyerahkan kedaulatan dan kebijakan partainya kepada seseorang atau Jokowi seperti yang diusulkan PSI tersebut," kata Syarief, Kamis (14/3).

Mar 15, 2024 - 08:55
Demokrat Tolak Usul PSI Jokowi Pimpin Barisan Nasional

NUSADAILY.CO.ID – JAKARTA - Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menolak usul PSI mengangkat Presiden Joko Widodo sebagai ketua 'Barisan Nasional'.

Ia menilai partai politik pasti enggan memberikan kedaulatan serta kebijakan partainya ke orang lain termasuk Jokowi.

"Tidak mungkin partai mau menyerahkan kedaulatan dan kebijakan partainya kepada seseorang atau Jokowi seperti yang diusulkan PSI tersebut," kata Syarief, Kamis (14/3).

Selain itu, Syarief juga tak setuju dengan konsep itu lantaran perbedaan sistem pemerintahan antara Indonesia dengan Malaysia.

Indonesia menerapkan sistem pemerintahan presidensial, sedangkan Malaysia menganut sistem parlementer.

"PD tidak setuju usul tersebut. Sistem pemerintahan Malaysia dan Indonesia yang berbeda," ujar dia.

Jokowi didapuk menjadi ketua 'Barisan Nasional' yang memimpin seluruh parpol koalisi pengusung Prabowo-Gibran.

Jeffrie menjelaskan konsep 'Barisan Nasional' ini sebagai pembentukan koalisi permanen seperti di Malaysia.

Pada pokoknya, konsep ini berisikan parpol mayoritas di parlemen dan bersifat permanen.

Ia menyebut konsep ini tak sebatas berkoalisi di tingkat pusat, melainkan hingga ke level kabupaten/kota untuk menghadapi kontestasi Pilkada.

Jeffrie mengklaim konsep tersebut dapat meniadakan politik transaksional di tingkat pilkada.

Konsep itu, kata dia, akan melahirkan konvensi internal dalam menentukan sosok yang akan diusung di pilkada.

Lalu calon yang lahir dari konvensi itu akan berhadapan dengan cagub yang diusung kubu oposisi. Jeffrie berpendapat itu dapat memperkecil jumlah kontestan di pilkada.

"Nah, dugaan saya akan banyak nanti pilkada di mana pemenang konvensi Barisan Nasional ini pemenang Pilkada. Kenapa? Karena dia didukung oleh majority kekuatan nasional. Mungkin saja dia enggak punya lawan, karena oposisi enggak cukup kursinya," kata Jeffrie dalam wawancara di kanal YouTube Podcast Zulfan Lindan Unpacking yang diunggah 1 Maret lalu.(han)