Covid-19 Varian Kraken Muncul di Tangsel, DPR Minta Vaksin Booster Kedua Digencarkan Lagi

Rahmad meminta warga untuk segera menuju fasilitas kesehatan dan mengikuti vaksinasi booster kedua. Selain itu, warga yang belum divaksin booster pertama juga diharap segera vaksin.

Feb 2, 2023 - 16:36
Covid-19 Varian Kraken Muncul di Tangsel, DPR Minta Vaksin Booster Kedua Digencarkan Lagi
ilustrasi covid

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Kasus COVID-19 varian Kraken muncul di Tangerang Selatan (Tangsel). Anggota DPR meminta warga untuk segera melakukan vaksinasi booster kedua.

"Kita prepare meningkatkan daya tahan tubuh kita dengan melalui vaksinasi, apalagi pemerintah sudah menggratiskan dan membuka saya kira booster kedua itu kita sambut," ujar Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo kepada wartawan, Rabu (1/2/2023).

Rahmad meminta warga untuk segera menuju fasilitas kesehatan dan mengikuti vaksinasi booster kedua. Selain itu, warga yang belum divaksin booster pertama juga diharap segera vaksin.

BACA JUGA : Yuk Buruan Vaksin Bagi warga Surabaya Berikut Jadwal dan...

"Ingat, di booster pertama belum sesuai harapan, kita masih kita kejar sehingga dengan masyarakat yang semakin banyak divaksin kekebalan kelompok kita akan semakin membaik," ujarnya.

Rahmad meminta masyarakat tak panik. Menurutnya, mutasi virus merupakan hal wajar.

"Kita nggak perlu panik berlebihan. Meskipun kita tidak panik namun kita harus perlu waspada artinya cukup ikutin apa yang disampaikan oleh pemerintah," ujarnya.

Pakar Epidemiologi Ingatkan Potensi Masalah Serius

Pakar Epidemiologi dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman bicara mengenai potensi masalah serius yang bisa ditimbulkan dari Corona varian Kraken. Dia menyebut salah satunya ialah long COVID.

"Bahwa potensi yang dibawa oleh subvarian ini itu lebih membesar potensi masalah serius ya adalah potensi Long COVID," ujar Dicky.

BACA JUGA : Simak 18 Lokasi Vaksin Booster Surabaya Senin 9 Januari...

Long COVID merupakan istilah dari gejala berkepanjangan yang dialami pasien bahkan dalam kondisi sudah negatif COVID-19. Dia menyebut kondisi itu berpotensi merusak organ tubuh, terutama bagi orang yang belum vaksin.

"Dampak kerusakan pada organ-organ tubuh dalam jangka menengah atau jangka panjang khususnya pada orang-orang yang belum memiliki imunitas yang lengkap, booster, atau orang dengan yang punya gangguan imunitas," kata Dicky.

Menurut Dicky, pengendalian COVID-19 saat ini bukan lagi melihat berapa kasus infeksi, melainkan berapa kasus reinfeksi serta kasus Long COVID. Dia juga menilai pemerintah harus mengawasi efektivitas vaksin yang telah disuntikkan.

"Juga bagaimana efektivitas dari vaksin. Dengan cara memperhatikan itulah maka kita akan bisa membaca peta situasi," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Maxi Rein Rondonuwu mengkonfirmasi satu penambahan kasus varian Kraken. Pasien diketahui tinggal di Pamulang, Tangerang Selatan.

"Iya betul ada kasus baru varian Kraken, terdeteksi di 31 Januari, positif COVID-19 XBB.1.5," tutur dr Maxi saat dimintai konfirmasi, Rabu (1/2/2023).

dr Maxi belum menjelaskan lebih lanjut kemungkinan gejala COVID-19 yang dialami pasien. Kasus kedua varian Kraken ini terdeteksi pada perempuan berusia 47 tahun.

Belum diketahui apakah kasus COVID-19 varian Kraken baru ini masih menjadi kontak erat terdahulu yaitu pasien warga negara asing Polandia yang sempat bermalam di DKI dan melakukan perjalanan ke Balikpapan, KalimantanTimur. (ros)