Berbenah Mengejar Ketertinggalan, Disperpusip Perluas Depo Arsip
Pengelolaan dan perlindungan penyelematan arsip begitu penting dilakukan guna merawat nilai historis sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. Sehingga arsip yang tersimpan dengan baik dapat menjadi memori kolektif sekaligus sumber informasi autentik.
NUSADAILY.COM–KOTA BATU– Pengelolaan dan perlindungan penyelematan arsip begitu penting dilakukan guna merawat nilai historis sebagai warisan berharga bagi generasi mendatang. Sehingga arsip yang tersimpan dengan baik dapat menjadi memori kolektif sekaligus sumber informasi autentik.
Pentingnya tata kelola arsip ditekankan oleh Kepala ANRi, Imam Gunarto saat meresmikan gedung Depo Arsip Kota Batu setinggi dua lantai (Selasa, 16/1). Ia menuturkan, terlindunginya arsip bernilai historis membuat masyarakat lebih mengetahui rekam jejam sejarah perjalanan Kota Batu mulai masa dulu hingga kini.
Sehingga gedung Depo Arsip ini bisa dijadikan muara kumpulan arsip penting dari berbagai sumber. Mulai dari intansi pemerintah, swasta, maupun perseorangan. Dan nantinya diharapkan menjadi pusat memori kolektif Kota Batu.
"Saya sering berkata, perpustakaan mencerdaskan, arsip menyelematkan. Kalau selamat nggak cerdas, ya percuma. Kalau cerdas nggak selamat, ya celaka. Maka, keduanya perlu dikelola dengan baik," terang Imam.
Lebih lanjut tata kelola yang baik ditujukan untuk memudahkan temu balik arsip. Mengingat kinerja kearsipan yang dikelola secara tertib menjadi akselerator mendorong percepatan reformasi birokrasi. Selain itu pengelolaan yang baik harus diikuti pula dengan upaya transformasi digitalisasi arsip. Apalagi alih arsip digital diinstruksikan oleh pemerintah pusat.
"Kami sudah menyiapkan transformasi di bidang kearsipan. Karena sesuai mandat Presiden, digitalisasi arsip harus dilakukan oleh seluruh instansi," imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Batu, Santi Restuningsasi menuturkan, pada 2017 lalu gedung Depo Arsip luasnya sekitar 400 meter persegi. Difungsikan untuk.menyimpan arsip inaktif dan statis, baik konvensional maupun media baru. Serta digunakan untuk ruang pengolahan dan layanan arsip.
Kala itu kapasitas penyimpanan arsip inaktif mencapai 40 persen. Arsip inaktif meliputi 835.762 berkas arsip tekstual dan 56 berkas arsip kartografi. Arsip inaktif itu diperoleh dari hasil pemindahan arsip di 16 OPD. Sementara, kapasitas ruang penyimpanan arsip statis mencapai 50 persen.
Arsip statis tersebut terdiri dari 167.280 berkas arsip tekstual, 5.617 lembar arsip foto, 112 berkas arsip kartografi, 568 keping arsip mini divi dan 2 video arsip sejarah wawancara lisan. Arsip statis itu didapat dari 18 OPD, 2 organisasi politik, 2 ormas, 1 perusahaan swasta dan 2 perorangan.
"Baru 16 dari 38 OPD yang menempatkan arsip inaktif di Depo Arsip. Lalu 18 OPD yang menempatkan arsip statis. Arsip-arsip yang akan ditempatkan di Depo Arsip, sebelumnya harus diolah dulu. Serta dipindai juga untuk alih digital," terang Santi.
Santi menyampaikan perlu suatu upaya membangun kesadaran pada aspek pengelolaan, perlindungan dan penyelematan arsip. Apalagi dalam perjalanannya Kota Batu menunjukkan perkembangan yang cukup signifikan. Maka harus disertai pula dengan pembenahan tata kelola melalui peningkatan kapasitas sumber daya kearsipan agar daya tampungnya lebih memadai. Sehingga terdapat urgensi untuk memperluas Depo Arsip yang kini luasan gedung setinggi dua lantai menjadi 780 meter persegi. Anggaran yang dikucurkan senilai Rp3,8 miliar bersumber dari APBD 2023.
"Ini langkah Disperpusip untuk berbenah mengejar ketertinggalan guna meningkatkan layanan kearsipan. Kami bersyukur pada 2023 naik peringkat ketiga dengan skor 94,62 kategori AA (sangat memuaskan) dan peringkat 1 Jatim untuk penilain pengawasan kearsipan," pungkasnya. (oer)