‘Bawa Idemu’ Jargon dan Taktik Darat-Udara Anies Memikat Gen Z-Milenial

Ketika maju Pilpres, Anies memiliki program 'Bawa Idemu' untuk menggaet anak-anak muda. Program ini menjadi wadah aspirasi dan kolaborasi anak muda bersama-sama membangun Indonesia.

Jul 7, 2023 - 15:04
‘Bawa Idemu’ Jargon dan Taktik Darat-Udara Anies Memikat Gen Z-Milenial

NUSADAILY.COM – JAKARTA - Pilpres 2024 akan jadi medan perang meraih suara anak muda. Tidak mungkin tidak para calon presiden memperebutkan suara dari kalangan tersebut.

Pasalnya, dominasi generasi milenial dan Z sudah terasa dalam demografi kependudukan Indonesia tahun 2024 mendatang. Banyak sekali yang telah memilik hak suara.

Selama ini bonus demografi kerap dibicarakan untuk urusan ekonomi. Sebelum itu, para calon presiden harus memanfaatkannya untuk urusan politik terlebih dahulu demi mengamankan kursi presiden di pilpres nanti.

Panorama politik hari ini menyatakan elektabilitas Anies Baswedan masih kalah jauh dibanding Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Termasuk di segmen pemilih muda.

Survei Litbang Kompas pada bulan Mei 2023 menyatakan kalangan GenZ cenderung menyukai Prabowo Subianto. Diikuti Ganjar Pranowo.

Menurut survei tersebut, elektabilitas Anies masih sangat minim di segmen pemilih muda.

Tak hanya Gen Z, Prabowo juga meraih suara tertinggi dari Gen Y atau milenial (27-41 tahun) yakni sebanyak 23,9 persen. Beda tipis dengan Ganjar yang memperoleh 23,1 persen, dan Anies 5,1 persen.

Wajar jika hasil survei Litbang Kompas tersebut membuat kubu Anies Baswedan berpikir keras. Butuh misi konkret demi mendongkrak popularitas Anies di segmen pemilih milenial dan GenZ dan dimanifestasikan menjadi suara di Pilpres 2024.

Kubu Anies Baswedan sebenarnya sudah memiliki relawan yang bertugas khusus menggalang dukungan dari anak-anak muda. Relawan Generasi Anies Baswedan Milenial (Regean Milenial) namanya.

Regean Milenial kerap membuat acara-acara dengan anak muda sebagai sasarannya. Misalnya di Perguruan Pencak Silat Gadjah Putih di Tasikmalaya, Jawa Barat pada 19 Januari lalu.

Ketua Dewan Pembina Relawan Generasi Anies Baswedan Milenial (Regean Milenial) Yayang Rahmat mengamini bahwa sosialisasi Anies hingga ke perguruan silat merupakan salah satu strategi menggaet milenial dan Gen Z di Pemilu.

Dia mengumpulkan para pesilat muda di perguruan tersebut. Agenda dihelat dengan tema Merangkul Milenial Sadar Pentingnya Politik Sejak Dini.

Cegah Anak Muda Golput

Regean Milenial telah menyiapkan sejumlah agenda khusus untuk mendekati kelompok milenial berpotensi tidak memilih alias golput di Pemilu 2024. Pendekatan persuasif yang utama.

Menurut Yayang, pendekatan persuasif melalui dialog langsung membuat suara pemilih Anies dari kelompok milenial yang terkesan cuek dengan politik bisa perlahan bisa terkerek naik. Ia mengatakan dialog yang dibuat relawan dengan cara santai dan tak kaku.

"Kita melakukan pendekatan persuasif melalui hobi-hobi yang mereka sukai. Kita bentuk perkumpulan agar mereka suka, seperti tongkrongan-tongkrongan, dan di situ diisi arahan positif dari kita. Kita sambil sosialisasi juga, merangkul sambil nongkrong," kata Yayang.

Regean Milenial mengklaim sudah berdiri di 17 provinsi di Indonesia. Dengan ribuan anggota, mereka mempersiapkan sejumlah kegiatan. Beberapa di antaranya adalah 'sekolah politik', modal kewirausahaan, hingga 'bertempur' di media sosial.

Program 'Sekolah Politik' didesain agar generasi muda melek politik. Program ini menyasar ke berbagai segmentasi anak muda, mulai dari pelajar, mahasiswa hingga ke organisasi kepemudaan untuk mengeruk suara Anies.

"Saat program ini dijalankan, kita juga ceritakan rekam jejak Mas Anies gubernur sampai ketika jadi menteri. Kita contohkan ke anak muda, kita rangkul, sampai orang tuanya juga kita rangkul," kata dia.

Selain itu, Yayang mengatakan relawan menjalankan sosialisasi via 'jalur udara' atau melalui media sosial untuk menggaet para milenial.

Ia mengatakan anggota Regean Milenial aktif di medsos untuk mempromosikan pelbagai prestasi Anies semasa menjabat sebagai Gubernur. Setali tiga uang, ia mengatakan relawan di medsos turut menepis pelbagai 'serangan' negatif terhadap Anies.

Yayang yakin semua itu efektif untuk menyerap aspirasi dari kalangan pemilih milenial, termasuk merangkul pemilih pemula untuk mendukung Anies.

"Kita menepis Gen Z enggak cuma berpihak pada Prabowo dan Ganjar, enggak juga. Justru kita lihat saat ini Gen Z melihat suka pada Anies. Untuk kalangan muda, Pak Anies punya daya tarik," kata dia.

Bidik Santri dan Jurkam Milenial

Terpisah, Ketua DPP NasDem Bidang Pemuda dan Olahraga Haerul Amri mengatakan NasDem super serius menggarap kalangan milenial untuk mendukung Anies di Pilpres.

Ia mengaku bersama-sama dengan PKS dan Demokrat menggalang kekuatan menggarap segmen pemilih ini.

"Kan pangsa pasarnya beda-beda ya. Kebetulan saya berlatar belakang santri dan di pesantren, saya serius menggarap pemilih milenial di pesantren," kata pria yang akrab disapa Gus Aam.

Gus Aam mengatakan NasDem kerap mengambil bagian dalam kegiatan safari Anies ke pelbagai pesantren belakangan ini. Ia juga mengaku turut menyalurkan pelbagai beasiswa bagi para santri pesantren di berbagai kawasan di Indonesia.

Tak hanya itu, ia mengatakan para santri kerap dibekali dan didampingi kegiatan kewirausahaan untuk meningkatkan taraf hidup dan ekonominya. Semua upaya itu, ia harapkan suara santri bisa dikonversi mendukung Anies Baswedan.

"Jadi para santri bukan hanya fokus agama, tapi juga punya keahlian enterpreneurship," kata dia.

Gus Aam juga sudah mengusulkan Anies didampingi oleh Juru kampanye nasional (Jurkam NasDem) dari kalangan milenial. NasDem, lanjutnya, memiliki banyak influencer dari kalangan artis yang akan dikerahkan menjadi Jurkam milenial Anies.

Bahkan, ia mengatakan Ketum Gerakan Pemuda NasDem Prananda Surya Paloh akan turun menjadi jurkam milenial Anies.

"Di kami ada Didi Riyadi, Farhan, Nafa Urbach, Ali Syakieb dan banyak lainnya. Mereka punya banyak followers, kita kerahkan jadi Jurkamnas untuk pemilih milenial itu," kata Gus Aam.

Juru Bicara Anies Baswedan, Hendri Satrio mengatakan Anies konsen untuk membidik pemilih kelompok milenial dan Gen Z jelang Pemilu 2024.

Baginya, gerakan perubahan yang dibawa oleh Anies kini menyasar semua kalangan, termasuk bagi anak-anak muda.

"Ruang anak muda untuk berkontribusi bisa kita lihat dari berbagai pergerakan di lapangan. Sebetulnya tidak selalu membutuhkan label politik ataupun afiliasi politik, justru gerakan politiklah yang harus memberikan ruang gerak untuk anak-anak muda ini," kata pria akrab disapa Hensat itu, Senin (29/5).

Hensat mengatakan pelbagai program yang dijalankan Anies ketika menjabat sebagai Gubernur Jakarta sudah merangkul dan menyediakan ruang kontribusi untuk anak muda.

Ia mengatakan konsep "Kota Kolaborasi" yang dirancang Anies di Jakarta adalah manifestasi dari hal tersebut.

Ketika maju Pilpres, Anies memiliki program 'Bawa Idemu' untuk menggaet anak-anak muda. Program ini menjadi wadah aspirasi dan kolaborasi anak muda bersama-sama membangun Indonesia.

"Mas Anies menyediakan ruang fisik untuk Kolaborasi dari Pemerintah DKI Jakarta menyediakan ruang untuk semua pihak bercengkerama di taman-taman, ruang-ruang Publik dan fasilitas umum yang dibangun, anak muda berkolaborasi. Dalam ruang lingkup nasional hal ini tentu akan diperbesar cakupannya," kata Hensat.(CNN/han)